Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
metode pengisian ulang baterai alkaline sekali pakai guna mengurangi
dampak lingkungan akibat pembuangan limbah baterai. Fokus penelitian melibatkan
metode pengisian ulang yang optimal dan identifikasi ciri-ciri baterai alkaline yang dapat diisi ulang. Tahap
persiapan melibatkan pengumpulan baterai alkaline
bekas dan pemilahan berdasarkan kondisi fisik dan karakteristik listrik. Dari 3
metode yang diuji, yaitu arus konstan, tegangan konstan, dan kombinasi arus dan
tegangan konstan, metode tegangan konstan terbukti paling efisien dengan waktu
pengisian yang lebih cepat tanpa penurunan tegangan hubung buka dan arus hubung
singkat baterai yang drastis. Pengujian dilakukan terhadap 70 baterai alkaline
tipe AA yang sudah tidak terpakai dengan berbagai merek berbeda, menggunakan
tegangan sumber sebesar 2,5V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 68 dari 70
baterai berhasil diisi ulang, menghasilkan persentase keberhasilan sebesar 97,14%.
Dari baterai yang berhasil diisi ulang, meskipun ditemukan beberapa yang
mengalami korosi, tegangan yang dihasilkan tetap berada di atas 0,9V,
menandakan performa yang masih baik. Selain itu, baterai yang diuji dapat diisi
ulang lebih dari 10 kali sebelum terjadi penurunan efisiensi yang signifikan.