Film sebagai media komunikasi massa menyampaikan pesan kepada audiens melalui penyajian audio visual. Pembuatan film didorong oleh berbagai masalah sosial yang terjadi di masyarakat, salah satunya adalah feminisme. Feminisme merupakan gerakan memperjuangkan kesetaraan hak perempuan dan laki-laki, serta upaya melawan berbagai bentuk subordinasi terhadap perempuan. Persistensi isu kesetaraan gender dalam masyarakat, di mana ketidakadilan sering kali diabaikan dan dinormalisasi, menjadi latar belakang pentingnya penelitian ini. Hal tersebut mendorong peneliti untuk mengkaji representasi feminisme dalam film dan mengidentifikasi pesan feminisme yang terkandung dalam serial Gadis Kretek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan model analisis wacana kritis Sara Mills, yang menyoroti posisi subjek, objek, dan penonton dalam memahami pesan feminisme yang disampaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serial Gadis Kretek merepresentasikan feminisme melalui karakter utama, Dasiyah, merujuk pada klasifikasi konsep feminisme gelombang kedua. Terdapat 11 korpus yang merepresentasikan feminisme dalam serial tersebut, seperti perjuangan perempuan dalam konteks sosial dan budaya yang patriarkal, keterlibatan laki-laki dalam mendukung feminisme, dan keberdayaan perempuan dalam menghadapi peran ganda.
