Abstrak


Partisipasi perempuan dalam komunikasi politik


Oleh :
Indah Suryani - D0205013 - Fak. ISIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi Partisipasi Perempuan dalam Komunikasi Politik di Pos-Wanita Keadilan (Pos-WK) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukoharjo. 2) Mengetahui bentuk-bentuk komunikasi politik yang dilakukan oleh perempuan di Pos-Wanita Keadilan (Pos-WK) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukoharjo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang didukung data kualitatif dengan menggunakan metode puposive sampling untuk menentukan subjek penelitian. Penelitian dilakukan di wilayah Kabupaten Sukoharjo dimana subjek penelitian berkegiatan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, mengkaji dokumen dan arsip, serta observasi langsung. Setelah dilakukan analisi diperoleh kesimpulan: 1) a. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi perempuan dalam komunikasi politik di Pos-WK DPD PKS Sukoharjo dipengaruhi alasan internal dan eksternal. Pemberdayaan perempuan Indonesia di semua sektor kehidupan, termasuk didalamnya politik. Berdakwah memperbaiki kehidupan negara, memperoleh kekuasaan, dukungan partai dan keluarga, memperjuangkan hak-hak perempuan dan membangun citra positif partai melalui sosialisasi politik. b. Faktor-faktor yang menjadi kendala partisipasi perempuan dalam komunikasi politik di Pos-WK DPD PKS Sukoharjo dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal perempuan. Beban ganda yang disandang perempuan, kemampuan Sumber Daya Manusia karena minimnya tingkat pendidikan dan ekonomi. Adanya kesalahan terhadap pemahaman politik, kondisi geografis, minimnya kesempatan berpolitik untuk perempuan, sulitnya membangun koordinasi dengan organisasi pemberdayaan perempuan lain, money politics, gender, serta dukungan partai membuat perempuan kurang percaya diri untuk berpartisipasi secara aktif dalam politik. 2) a. Perempuan sebagai komunikator politik, membangun komunikasi dengan khalayak baik anggota Pos-WK, pejabat pembuat kebijakan, dan organisasi pemberdayaan perempuan. b. Pesan yang disampaikan perempuan lebih disesuaikan dengan tujuan atau efek komunikasi politik yang mereka inginkan seperti untuk sosialisasi partai politik, pemberdayaan perempuan, dan mempengaruhi kebijakan. c. Perempuan melalui organisasi Pos-WK juga dapat bertindak sebagai saluran komunikasi politik disamping menggunakan media komunikasi personal dan media massa. d. Perempuan tidak segan menggunakan media komunikasi politik seperti demonstrasi untuk meraih tujuan politik mereka