Abstrak


EVALUASI DAN PERBAIKAN DESAIN PROTEKSI PETIR EKSTERNAL MENGGUNAKAN METODE BOLA GULIR PADA GEDUNG 6 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


Oleh :
Irfan Mahardika - I0720030 - Fak. Teknik

Gedung 6, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta merupakan gedung yang cukup tinggi dengan memiliki 4 lantai yang digunakan sebagai ruang kelas dan laboratorium. Gedung dengan konsep bertingkat lebih rentan terkena sambaran petir. Di Gedung 6 telah terpasang penangkap petir jenis elektrostatis dengan radius perlindungan 100 meter. Kasus tersambarnya Gedung 6 akibat sambaran petir memang belum ada saksi atau bukti. Akan tetapi, terjadi beberapa kasus petir menyambar bangunan sekitar di dalam radius 100 meter. Hal ini dikarenakan jumlah hari guruh wilayah Surakarta yang sangat tinggi, sehingga dimungkinkan petir tetap menyambar bangunan yang berada di dalam radius perlindungan tersebut, tidak terkecuali Gedung 6. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui area dari Gedung 6 yang dimungkinkan terkena sambaran petir serta memberikan rekomendasi berupa hasil evaluasi dan perbaikan desain proteksi petir eksternal. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode bola gulir. Metode ini cocok untuk bangunan yang kompeks seperti Gedung 6 serta dapat mengetahui bagian gedung yang beresiko tersambar petir. Perhitungan, visualisasi, dan analisis dilakukan untuk mengetahui cakupan proteksi petir pada Gedung 6, FT, UNS. Hasil dari penelitian ini didapatkan jari – jari bola sebesar 20 meter menurut tingkat proteksi level I, dengan radius perlindungan sebesar 23,859 meter serta luas daerah proteksi sebesar 1788,357 meter2 dari luas keseluruhan bangunan Gedung 6, FT, UNS sebesar 1954,53 meter2. Untuk itu, perlu ditambahkan 2 unit penangkap petir jenis elektrostatis. Konduktor penyalur yang digunakan berjenis tembaga dengan luas penampang sebesar 16 mm2. Sementara itu, didapatkan perhitungan resistansi tanah sebesar 2,453 Ω  dengan mengunakan 2 batang elektroda tembaga berdiameter 16 mm yang dipasang secara double rod, dengan jarak elektroda sejauh 2 meter yang ditanam pada kedalaman 5 meter.