Pengelolaan sumber daya alam secara lestari sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dan memastikan kebutuhan dasar terpenuhi dalam jangka panjang. Petani Desa Beruk yang tinggal di kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) mampu memenuhi kebutuhan dasar dari bertani di lahan curam rawan longsor yang seharusnya menjadi lahan konservasi. Tujuan penelitian untuk mengkaji pertanian terpadu, mengkaji dukungan lembaga lokal dalam kegiatan konservasi serta mengidentifikasi keberlanjutan usaha tani berbasis konservasi. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Beruk, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar. Informan penelitiansejumlah 15 informan ditentukan dengan purposive dan snowball sampling. Data penelitian dianalisis dengan analisis induktif interatif Milles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani Desa Beruk menerapkan sistem pertanian terpadu yang memadukan konsep food, feed dan fertilizer. Dukungan lembaga lokal Desa Beruk berupa partisipasi aktif anggota lembaga lokal dalam berbagai kegiatan konservasi. Penelitian ini menyimpulkan petani Desa Beruk menerapkan sistem pertanian terpadu yang memadukan konsep food, feed dan fertilizer namun belum semua petani menerapkan prinsip konservasi dalam usaha tani yang dilakukan. Penelitian ini merekomendsikan dengan penguatan pendidikan dan pelatihan yang intensif kepada petani mengenai manfaat dan teknik implementasi praktik konservasi. Ini dapat dilakukan melalui kerja sama dengan lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan organisasi non-pemerintah.