Sim card merupakan kartu yang kita gunakan untuk berlangganan pada satu
operator seluler. Sim card adalah sebuah kartu berukuran kecil yang berisikan
informasi berlangganan dan juga informasi pribadi lainnya, seperti nomor telepon,
identitas, dan sebagian kecil data-data lainnya. Kandungan dalam sim card berupa
Non logam (plastik) dan Logam seperti (Cu), besi (Fe), timah (Sn), nikel (Ni),
timbal (Pb), seng (Zn), perak(Ag), emas (Au) dan palladium (Pa)
Proses pengambilan tembaga pada penelitian ini dilakukan dengan metode
kombinasi Leaching dan presipitasi. digunakan larutan asam nitrat (HNO3) dengan
konsentrasi 4N. Metode leaching menggunaka sim card sebanyak 25gram dan agen
pelarut Asam Nitrat konsentrasi 4N 250 mL. Proses leaching dilakukan dengan
pengadukan dan pemanasan selama 3 jam dengan menjaga suhu 40℃. Kemudian
dilakukan penyaringan dan mengambil filtrat untuk dilakukan proses presipitasi.
Metode presipitasi menggunakan zat presipitan senyawa kimia berupa NaOH 5N
100 mL. Penambahan NaOH dilakukan hingga mencapai pH 11, 12, 13, atau 14
dengan melakukan pengadukan selama 2 jam. Selama proses pengadukan larutan
diambil pada interval waktu 15, 30, 45, 60, dan 120 menit sebanyak 3 mL. Pada
menit ke-120 larutan disaring dan dicuci dengan air hingga mencapai pH netral.
Endapan yang dihasilkan dikeringkan dalam oven hingga kering. Padatan kemudian
dihaluskan dengan penumbukan, dan produk yang dihasilkan berupa serbuk.
Analisis menggunakan SEM menunjukkan bahwa partikel tembaga
memiliki ukuran variabel dari 2,2 µm hingga 21,1 µm, dengan struktur kristal dan
permukaan yang tidak merata pada perbesaran 5000x. Hasil uji EDX
mengungkapkan komposisi bervariasi dari bahan pH 14, dengan kandungan
tembaga mencapai 72,1%. Uji AAS menunjukkan efisiensi pengendapan terbaik
dengan penggunaan NaOH pH 11, yang mampu menurunkan konsentrasi tembaga
terlarut hingga 0,31980 mg/l. Hasil uji FTIR menunjukkan bahwa empat sampel
menunjukkan puncak ikatan OH yang tajam, dengan sampel Cu(OH)2 pada pH 12
menunjukkan hasil yang layak untuk dijual di pasaran. Dalam analisis ekonomi,
Return of Investment (ROI) didapatkan sebesar 10,7 %, Break Even Point (BEP)
sebesar 47?n Shut Down Point (SDP) mencapai 45%. Hal ini menunjukkan
bahwa produk yang dihasilkan ini layak untuk dijual