Abstrak


Katakan dengan gambar


Oleh :
M Chrisnawardani L - D0204076 - Fak. ISIP

Autisme atau sekarang ini lebih dikenal dengan ASD atau Autistic Spectrum Disorder merupakan gangguan perkembangan fungsi otak yang komplex dan sangat bervariasi (spektrum). Biasanya gangguan perkembangan ini meliputi cara berkomunikasi, berinteraksi sosial dan kemampuan berimajinasi. Anak-anak autisme tidak bisa menyampaikan atau mengkomunikasikan apa yang mereka inginkan kepada orang lain. Apabila anak-anak autis itu mengalami kesulitan mengungkapkan apa yang diinginkan dan tidak mengerti apa yang diinginkan oleh orang lain atau lingkungannya, mereka akan melakukan komunikasi dalam bentuk perilaku yang cenderung menyakiti diri sendiri atau perilaku yang membuat tidak nyaman orang lain. Bentuk komunikasi yang diperlihatkan anak autistik seperti perilaku menendang, memukul, menggigit, menjerit, bersorak, menangis, menyingkirkan benda, berlari menjauh, menyerang, dan menyakiti diri sendiri. Sementara itu, kebanyakan orang tua berfikir tujuan utama adalah anak autis bisa berbicara. Hal ini dikarenakan pandangan umum yang berkembang, bahwa orang yang bisa berbicara otomatis akan bisa berkomunikasi. Namun, pemahaman seperti ini tidak sepenuhnya benar. Justru yang terpenting bukanlah bicara, tetapi bagaimana anak autis bisa bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya, meski tak harus lewat bicara sekalipun. Anak autisme perlu ditangani secara khusus agar anak-anak ini terlatih untuk mengkomunikasikan pesan yang ingin dia sampaikan sehingga pada akhirnya bisa mengurangi kebiasaan tantrum (menyakiti diri sendiri). PECS, Picture Exchange Communication System, dengan media visual menjadi salah satu alternatif alat bantu untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak-anak autis. PECS memberikan kontribusi yang cukup besar dalam meningkatkan pemahaman bahasa dan kemampuan berkomunikasi anak-anak autis.