Abstrak


Hubungan Keterlibatan Ayah dengan Harga Diri pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret


Oleh :
Putri Mayarika Firdaus - G0120114 - Fak. Psikologi

Penelitian ini menyoroti masa transisi mahasiswa dari remaja akhir menuju dewasa awal, yang dihadapkan pada berbagai perubahan tugas dan tanggung jawab. Kondisi psikologis yang baik, seperti harga diri yang tinggi, memudahkan adaptasi terhadap lingkungan. Harga diri tinggi membantu mahasiswa mengatasi tantangan akademik dan sosial, sementara harga diri rendah dapat menyebabkan berbagai masalah kondisi mental. Harga diri sering dikaitkan dengan pengasuhan dalam keluarga, termasuk keterlibatan ayah dan ibu. Keterlibatan ayah memegang peran yang lebih penting terhadap peningkatan harga diri anak, dibandingkan keterlibatan ibu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keterlibatan ayah dengan harga diri pada mahasiswa Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini berhasil memperoleh subjek sebanyak 422 partisipan dengan kriteria mahasiswa S1 Universitas Sebelas Maret, berusia 18-24 tahun, dan masih memiliki ayah kandung. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan jenis purposive sampling. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan alat ukur Skala Inventory of Father Involvement. dan Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES), dengan nilai Cronbach’s Alpha pada masing-masing skala 0,972 dan 0,847. Uji hipotesis dilakukan dengan uji regresi linear sederhana terhadap kedua variabel. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif di antara kedua variabel (R²=.253, b= .066, p=.000; p<.05). Besar sumbangan kontribusi yang diberikan variabel keterlibatan ayah terhadap variabel harga diri adalah sebesar 6,4%, sedangkan sisa lainnya ditentukan oleh faktor-faktor lain. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara keterlibatan ayah terhadap harga diri pada mahasiswa.