Kualitas laporan
keuangan mencerminkan seberapa baik informasi finansial yang disajikan oleh
suatu entitas sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Kualitas laporan
keuangan dapat ditingkatkan melalui penerapan sistem pengendalian internal yang
efektif di perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akar
penyebab dari kesalahan pencatatan transaksi barang operasional, sehingga dapat
berdampak pada ketidakakuratan laporan keuangan serta memperoleh pemahaman
tentang bagaimana fault prevention melalui
sistem pengendalian internal pada pencatatan transaksi pembelian barang
operasional dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan di PT Musirawas
Citraharpindo, sebuah perusahaan pengolahan minyak kelapa sawit.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan
kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa permasalahan dalam pencatatan
transaksi pembelian barang operasional, seperti ketidaksesuaian harga barang yang
tercantum pada dokumen-dokumen seperti Purchase Order (PO), Surat
Pengantar Barang (SPB), dan invoice yang disebabkan oleh faktor-faktor
seperti keterbatasan stok barang dari supplier, ketidaksesuaian
spesifikasi atau kecacatan pada barang, dan perubahan harga barang. Hal ini
dapat berdampak pada ketidakakuratan laporan keuangan. Oleh karena itu,
dibutuhkan penerapan fault prevention melalui penguatan sistem pengendalian
internal untuk mencegah terjadinya permasalahan yang dapat menyebabkan risiko
kesalahan dalam pencatatan transaksi pembelian barang operasional. Upaya ini
diharapkan dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan perusahaan.