Abstrak


Analisis Probabilitas Likuifaksi Berdasarkan Data Standard Penetration Test (SPT) Dengan Penerapan Metode Lai Et Al. (2006) Dan Juang Et Al. (2008)


Oleh :
Nia Dwi Ariyanti - I0120129 - Fak. Teknik

Indonesia merupakan negara yang rentan terhadap gempa bumi karena posisinya yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik utama dan jalur gunung berapi aktif. Salah satu dampak dari gempa bumi yang signifikan adalah fenomena likuifaksi, yaitu kondisi di mana tanah kehilangan kekuatan dan kekakuannya sehingga tidak mampu menopang beban di atasnya. Jika potensi likuifaksi tidak diperhitungkan dengan baik pada konstruksi infrastruktur, perubahan kekuatan tanah selama gempa bumi dapat menyebabkan infrastruktur runtuh atau memburuk. Peristiwa likuifaksi yang terjadi di Daerah Petobo, Kota Palu diakibatkan oleh gempa bumi berkekuatan 7,4 SR yang menyebabkan sebagian wilayahnya tenggelam dan menelan korban jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi likuifaksi dan menentukan probabilitas kejadian likuifaksi berdasarkan nilai Faktor Keamanan (FS) yang terjadi di Daerah Petobo, Kota Palu berdasarkan data N-SPT.

Penelitian ini menggunakan metode simplifikasi dan Liquefaction Potential Index (LPI) untuk mencari besarnya potensi likuifaksi. Metode Simplifikasi Seed dan Idriss (1971). Metode LPI yang dikemukakan oleh Iwasaki et al. (1981) dilakukan untuk memprediksi kinerja lapisan tanah dan potensi likuifaksi permukaan tanah. Kemudian dilanjutkan dengan metode probabilitas yang diusulkan oleh Lai et al. (2006) dan Juang et al. (2008) dengan pendekatan empiris berdasarkan nilai Safety Factor (FS). Pengolahan data gempa pada penelitian ini menggunakan aplikasi DEEPSOIL untuk menghasilkan nilai percepatan maksimum di permukaan tanah.

Hasil analisis menunjukan bahwa di Daerah Petobo, Kota Palu merupakan kawasan yang berpotensi terjadinya likuifaksi dengan nilai LPI yang berbeda-beda pada setiap titik. Titik LP-5 merupakan titik yang memiliki potensi likuifaksi yang tinggi dengan nilai LPI berada di antara 4 hingga 15 pada setiap variasi Mw. Selain itu, titik LP-5 juga memiliki nilai probabilitas likuifaksi yang tinggi, yaitu pada metode Lai terprediksi “Hampir Pasti Terlikuifaksi” dengan nilai 0,99 dan metode Juang terprediksi ”Tidak Mungkin Terlikuifaksi” dengan nilai 0,32. Peningkatan magnitudo gempa sangat mempengaruhi besarnya nilai LPI dan probabilitas likuifaksi. Hal ini dibuktikan bahwa semakin besar kecepatan gempa yang terjadi, maka semakin besar juga nilai LPI dan probabilitas likuifaksi yang dianalisis.