Sesanti Maharani, Christella Quinta Pranasita, 2024, Prarancangan Pabrik Epiklorohidrin dari Diklorohidrin dan Sodium Hidroksida Kapasitas 30.000 Ton/Tahun, Program Studi Sarjana Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Epiklorohidrin merupakan senyawa dengan rumus kimia C3H5ClO yang banyak digunakan dalam industri kimia seperti gliserol dan resin epoxy. Kebutuhan spesifik untuk memproduksi 1 kg epiklorohidrin 99,96?rupa diklorohidrin 99%w/w sebanyak 1,526 kg, sodium hidroksida 48%w/w 4,878 kg dan pelarut triklorohidrin 99% sebanyak 0,4 g dengan limbah cair 5,404 kg. Pabrik direncanakan beroperasi pada tahun 2025 di Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT. KIEC), Cilegon, Banten dengan kapasitas produksi 30.000 ton/tahun.
Reaksi pembentukan epiklorohidrin merupakan reaksi dehidroklorinasi pada fase cair-cair antara diklorohidrin 99%w/w dan larutan sodium hidroksida 48%w/w. Reaksi berlangsung isotermal pada suhu 60°C dan tekanan 1 atm dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) yang dilengkapi dengan koil pendingin. Konversi terhadap diklorohidrin sebesar 94?n waktu tinggal 32,639 menit. Aliran keluar reaktor diekstraksi di mixer dengan pelarut triklorohidrin untuk mengikatepiklorohidrin dan diklorohidrin. Produk mixer dipisahkan di dekanter berdasarkan beda densitas dengan hasil atas berupa epiklorohidrin, sedikit diklorohidrin dan triklorohidrin. Hasil bawah berupa natrium hidroksida, natrium klorida, air, sedikit epiklorohidrin dan diklorohidrin yang dialirkan ke unit pengolahan limbah. Hasil atas dekanter dimurnikan di menara distilasi dengan hasil atas menara distilasi 1 berupa produk epiklorohidrin kemurnian 99,96?ngan impuritas triklorohidrin, sedangkan hasil bawah menara distilasi 1 berupa triklorohidrin, sedikit epiklorohidrin dan diklorohidrin dipisahkan di menara distilasi 2. Hasil atas menara distilasi 2 berupa triklorohidrin, diklorohidrin dan sedikit epiklorohidrin di-recycle menuju mixer. Hasil bawah berupa diklorohidrin dan sedikit triklorohidrin di-recycle menuju reaktor.
Unit pendukung proses pabrik untuk memproduksi 1 kg produk meliputi unit pengadaan air yang bersumber dari Waduk Nadra Kerenceng sebesar 7,295 kg. Unit pengadaan steam sebesar 0,838 kg pada suhu 250°C tekanan 15,35 atm. Unit pengadaan udara tekan sebesar 0,023 m3 dengan suhu 35°C dan tekanan 2,5 bar,tenaga listrik sebesar 0,101 kWh dari PLN dan generator, dan bahan bakar berupa High Speed Diesel (HSD) sebesar 0,074 L. Pabrik juga didukung laboratorium yang mengontrol mutu bahan baku, produk, serta limbah pabrik berupa cairan dan gas.
Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff. Jumlah tenaga kerja sebanyak 139 orang yang terdiri atas 91 karyawan shift dan 48 karyawan non-shift.
Hasil analisis ekonomi diperoleh Rate of Return on Investment (ROROI) sebesar 53,18%, Payback Period (PBP) selama 1,64 tahun, Discounted Payback Period (DPBP) selama 1,92 tahun, Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFROR) sebesar 21,37%, Break Event Point (BEP) sebesar 54,88%, dan Shut Down Point (SDP) 35,69%. Berdasarkan analisis ekonomi yang dilakukan, maka pabrik epiklorohidrin ini dinilai layak untuk didirikan.