Indonesia
merupakan negara yang memiliki penduduk beragama Islam terbanyak dan terbesar
di dunia. Salah satu kota di Indonesia yang memiliki penduduk mayoritas
beragama Islam adalah Kota Surakarta. Kota Surakarta adalah satu kota di Jawa
Tengah yang memiliki beberapa masjid bersejarah tua peninggalan kerajaan Mataram Islam sebagai
bukti konkret dari pusat perkembangan dan pernyebaran umat Islam di Kota
Surakarta. Surakarta juga dikenal basis Islam garis keras dimana dianggap
mencerminkan potensi konflik. Dalam perkembangannya banyaknya aliran-aliran
agama Islam yang dinilai radikal lahir di kota Surakarta menjadi sebuah
bentuk ancaman dari gerakan radikalisme dan masih menjadi permasalahan hingga
saat ini di Kota Surakarta. Sehingga diperlukan wadah atau tempat yang dapat
menampung masyarakat untuk menyelenggarakan acara-acara keagamaan dalam satu
lingkup wadah yang sama. Islamic Center menjadi salah satu solusi untuk mengatasi
permasalahan yang ada di Kota Surakarta. Sedangkan bangunan Islamic Center di
Indonesia lebih banyak menerapkan
pada konsep arsitektur yang lebih mengacu pada bangunan-bangunan Timur Tengah
dengan banyaknya ornamen geometris. Hal tersebut menimbulkan kemubaziran dan
tidak efisien, karena hanya menampilkan visual yang indah tanpa memerhatikan
fungsionalitasnya. Sehingga dibutuhkan konsep desain Islamic Center tidak hanya
menampilkan estetika bangunan yang indah, tetapi juga fungsionalitas dari
desain tersebut. Metodologi desain interior Islamic Center dilakukan dengan
mengambil data survey, wawancara, observasi, dan analisis data. Desain interior
Islamic Center ini diharapkan mampu menjadi sarana pusat edukasi agama Islam
untuk memperkuat ukhuwah sehingga tidak adanya perpecahan atau perselisihan
antar agama Islam. Serta dapat memecahkan permasalahan yang ada pada
Islamic Center.