Tanah
Entisol memiliki potensi pemanfaatan yang cukup besar, namun Entisol memiliki
berbagai kendala yaitu dominasi fraksi pasir dan ketidakstabilan agregat tanah
yang menyebabkan rendahnya kadar unsur hara dan air yang tersimpan dalam tanah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi formula biofilm
biofertilizer, dosis bahan organik, dan pupuk NPK yang mampu meningkatkan
hasil melon (Cucumis melo L.) dan memperbaiki sifat fisik tanah Entisol secara
optimal. Percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap faktorial
yang terdiri dari tiga faktor perlakuan, yaitu formula biofilm biofertilizer
(BiO2) (tanpa BiO2, formula 1, dan formula 2), dosis
bahan organik (0 kg/tanaman; 1,25 kg/tanaman; dan 2,5 kg/tanaman), dan dosis
pupuk NPK (0%, 50%, dan 100% dosis rekomendasi). Variabel yang diamati yaitu
parameter sifat tanah (berat volume, kemantapan agregat, dan C-organik tanah)
serta parameter tanaman (jumlah daun, berat segar berangkasan, dan berat buah).
Data dianalisis menggunakan ANOVA taraf kepercayaan 95% kemudian dilanjutkan
dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) apabila menunjukkan pengaruh
yang signifikan.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengaplikasian BiO2, bahan organik,
dan pupuk NPK dapat meningkatkan hasil melon (Cucumis melo L.) dan memperbaiki
sifat fisik tanah Entisol. Interaksi formula BiO2, dosis bahan
organik, dan dosis pupuk NPK memberikan pengaruh yang signifikan terhadap C-organik
tanah. Pengaplikasian BiO2 dan bahan organik mampu mengurangi
penggunaan pupuk NPK hingga 50% dosis rekomendasi. Penambahan bahan organik 2,5
kg/tanaman memberikan hasil yang lebih baik terhadap sifat tanah dan hasil
melon dibandingkan dosis 1,25 kg/tanaman tetapi tidak berbeda signifikan. Interaksi
bahan organik 1,25 kg/tanaman ataupun BiO2 dan NPK 50% dosis
rekomendasi memberikan hasil terbaik pada jumlah daun, berat berangkasan, dan
berat melon.