Latar Belakang: Kelelahan kerja menjadi suatu permasalahan dalam K3, karena apabila tidak diatasi maka akan menjadi penyebab utama kecelakaan kerja. Berdasarkan pengukuran kelelahan kerja menggunakan kuesioner subjektif dari IFRC kepada pekerja, menunjukkan sebanyak pekerja mengalami 20% kelelahan rendah, 50% kelelahan sedang, dan 30% kelelahan tinggi. Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kelelahan kerja dengan latihan peregangan atau stretching. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stretching terhadap kelelahan kerja PT WIKA Beton Boyolali.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental (quacy experiment), rancangan pre-test dan post-test control group design. Responden adalah pekerja bagian produksi di PT WIKA Beton Boyolali sejumlah 58 responden dari total 104 pekerja. Penelitian ini menggunakan kuesioner kelelahan subjektif dari IFRC untuk mengukur kelelahan kerja dan stretching sebagai bentuk perlakuan pada kelompok eksperimen. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji wilcoxon dan uji mann-whitney.
Hasil: Hasil uji wilcoxon pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan antara kelelahan kerja yang tidak diberikan stretching (p=0.454), sedangkan pada kelompok eksperimen menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara kelelahan kerja setelah dilakukan stretching (p=0.001). Hasil uji mann-whitney pada hasil post-test kedua kelompok menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol (p=0.001) dan efek stretching menunjukkan pengaruh besar (r>0.5).
Kesimpulan: Intervensi stretching memiliki pengaruh signifikan terhadap kelelahan kerja pada pekerja bagian produksi di PT WIKA Beton Boyolali.