Hingga saat ini, dalam penanganan limbah zat warna, adsorpsi
merupakan metode yang sederhana dan efektif, salah satunya dalam peenanganan
limbah metil merah (methyl red, MR). Pada penelitian ini, studi adsorpsi
MR dilakukan menggunakan material adsorben dari biochar limbah biomassa ranting
kayu putih. Hasil karbonasi biomassa kayu putih diaktivasi secara fisika dan
kimia, dan dimodifikasi dengan partikel magnetit (Fe3O4) menghasilkan karbon
aktif magnetik (MAC). Optimasi dilakukan pada proses aktivasi karbon aktif dan
adsorpsi metil merah dengan metode response surface methodology (RSM).
Karbon aktif magnetik dikarakterisasi dengan FTIR, BET, XRD, dan SEM-EDX, serta
diuji analisa proksimat meliputi kadar air, kadar abu, volatile matter,
dan fixed carbon. Proses adsorpsi dilakukan dengan metode batch dan
dilakukan perhitungan efisiensi adsorpsi. Hasil penelitian menunjukkan kondisi
optimum aktivasi dilakukan pada suhu 550 °C selama 30 menit dengan rasio
impregnasi H3PO4 1 : 2,843 menghasilkan karbon aktif dengan rendemen 78,62%,
kadar abu 2,14%, kadar air 3,37%, kadar zat terbang 5,84%, dan kadar karbon
terikat 88.65% yang mana sesuai dengan syarat karbon aktif serbuk sesuai SNI.
Sedangkan, kondisi optimum adsorpsi metil merah pada pH 4,02, dosis adsorben
0,565 g, konsentrasi awal 50 ppm, temperatur 32,5 °C selama 49 menit
menghasilkan efisiensi adsorpsi sebesar 98,13%, menunjukkan penyerapan zat
warna metil merah oleh karbon aktif magnetik dikategorikan baik.