Energi matahari merupakan energi hijau
terbarukan yang banyak dikembangkan karena keberadaannya yang melimpah. Temperatur
kerja panel surya yang tinggi menyebabkan efisiensi panel menjadi rendah. Oleh
karena itu, diperlukan sistem pendingin untuk menjaga suhu kerja tetap optimal.
Salah satu metode pendinginan yang dilakukan yaitu dengan menggabungkan
komponen photovoltaic dan termal menjadi sebuah sistem Photovoltaic
Thermal Collector (PV/T). Pengembangan sistem PV/T dilakukan dengan
menambahkan sirip pada bagian dalam collector sehingga aliran dalam pipa
menjadi turbulen dan efektivitas perpindahan panas pada sistem meningkat. Penelitian
ini membahas penggunaan fluida nano CuO-air dengan variasi tertentu sebagai
fluida kerja pada sistem PV/T bersirip. Penelitian dilakukan secara
eksperimental dengan membandingkan unjuk kerja panel surya dengan sistem PV/T
fluida kerja air, fluida nano 0,2% vol. CuO-air, fluida nano 0,4% vol. CuO-air,
dan fluida nano 0,6% vol. CuO-air. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa
penggunaan sistem PV/T dengan masing-masing fluida kerja mampu menurunkan
temperatur kerja panel surya sebesar 13,14oC; 17,78oC;
18,46oC; dan 18,97oC. Efisiensi listrik yang dihasilkan
oleh sistem PV/T fluida kerja air, fluida nano 0,2% vol. CuO-air, fluida nano
0,4% vol. CuO-air, fluida nano 0,6% vol. CuO-air berturut-turut sebesar 11,25%;
12,7%; 12,95%; dan 13,27%. Efisiensi termal yang dihasilkan oleh masing-masing
sistem PV/T berturut-turut sebesar 32,32%; 68,18%; 76,08%; dan 78,11%.