Mental accounting adalah kumpulan tindakan kognitif yang
digunakan individu dan rumah tangga untuk mengkodekan,
membuat kategori, dan menilai tindakan finansial mereka. Salah satu contoh dari mental
accounting adalah penggunaan kartu kredit. Individu dapat memenuhi kebutuhannya
dengan menggunakan kartu kredit tanpa harus menggunakan uang tunai dan
tabungannya. Namun, mereka tidak menyadari kredit tidak jauh berbeda dengan
hutang, dimana kredit memiliki resiko yaitu ketidakmampuan pengembalian karena
bunga yang tinggi. Faktor lain yang mempengaruhi mental accounting adalah faktor demografi yang meliputi jenis
kelamin, usia, pendidikan, dan pendapatan. Faktor demografi biasanya
mempengaruhi perilaku seseorang, termasuk perilaku keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh faktor demografi terhadap mental accounting pada penggunaan kartu kredit bagi generasi
milenial. Faktor demografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
kelamin, usia, pendidikan, dan pendapatan. Peneliti mengambil 100 sampel
responden yang memiliki kriteria, berusia 28-43 tahun dan memiliki kartu
kredit. Penulis menggunakan alat analisis regresi logistic untuk mendapatkan
data primer.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
jenis kelamin, usia, pendidikan dan pendapatan tidak memiliki pengaruh terhadap
mental accounting terhadap penggunaan kartu kredit pada generasi milenial.