;
Andri Setiawan, S022302008. Analisis Faktor Risiko Lingkungan Terhadap Kejadian Leptospirosis Di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tesis pembimbing I: Noor Alis Setiyadi, S.KM., M.K.M., Dr.PH, tesis pembimbing II: Prof. Bhisma Murti, dr, MPH, M. Sc., Ph. D. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. 2024
Latar belakang: Leptospirosis adalah penyakit yang muncul secara global dengan banyak wabah yang dilaporkan di seluruh dunia selama beberapa dekade terakhir. Faktor lingkungan mempunyai peranan besar terhadap penularan penyakit. Tujuan penelitian ini menganalisis faktor risiko lingkungan terhadap kejadian leptospirosis di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
Subjek dan Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional analitik dengan desain cross sectional. Lokasi penelitian di Kabupaten Bantul dengan jumlah sampel 200 subjek penelitian. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan fixed disease sampel. Variabel dependen: kejadian leptospirosis dan variabel independen antara lain: kondisi fisik rumah, kondisi lingkungan pemukiman, keberadaan tikus, keberadaan hewan ternak atau peliharaan, dekat aliran sungai, daerah banjir, pekerjaan, kebiasaan menggunakan alat pelindung diri, umur dan jenis kelamin. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner dan checklist. Analisis data dengan menggunakan analisis regresi logistik.
Hasil: Faktor risiko yang meningkatkan kejadian leptospirosis adalah kondisi rumah yang buruk (OR=2.18; 95% CI = 1.12 hingga 4.24; p =0.022); kondisi lingkungan yang buruk (OR = 2.58; 95% CI = 1.33 hingga 5.03; p =0.005); keberadaan tikus di dalam dan atau di luar rumah (OR = 4.51; 95% CI = 1.40 hingga 14.55; p =0.012). Risiko infeksi leptospirosis menurun dengan penggunaan APD (OR = 0.17; 95% CI = 0.08 hingga 0.37; p<0 xss=removed xss=removed p =0.394), xss=removed xss=removed p =0.226), xss=removed xss=removed p =0.455), xss=removed xss=removed p =0.224), xss=removed xss=removed p =0.349), xss=removed xss=removed p =0.245)>
Kesimpulan: Kondisi rumah yang buruk, kondisi lingkungan pemukiman yang buruk, keberadaan tikus di dalam dan atau di luar rumah merupakan faktor risiko yang meningkatkan kejadian leptospirosis. Sedangkan penggunaan APD menurunkan risiko infeksi leptospirosis.