Energi telah menjadi faktor penting dalam pembangunan ekonomi dan manusia di seluruh dunia selama beberapa dekade terakhir. Namun, penggunaan energi konvensional, terutama yang berasal dari bahan bakar fosil, telah menimbulkan dampak negatif seperti polusi udara, perubahan iklim, dan ketergantungan pada sumber energi yang tidak terbarukan. Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan energi matahari karena lokasinya di garis khatulistiwa. Namun, karena suhu operasi panel fotovoltaik (PV) meningkat, efisiensi listriknya dapat menurun. Untuk mengurangi suhu operasi PV, digunakan kolektor termal di bawah permukaan panel, yang disebut kolektor termal fotovoltaik (PV/T). Untuk meningkatkan pendinginan dan efisiensi sel surya, penelitian ini akan mempelajari pendiginan panel PV menggunakan fluida nano dengan variasi Al2O3, CuO, dan TiO2. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variasi fluida nano mampu meningkatkan laju perpindahan panas pada sistem kolektor termal fotovoltaik (PV/T). Sistem PV/T dengan pendinginan Al2O3, CuO, dan TiO2 masing-masing menghasilkan efisiensi termal sebesar 69,71%, 73,11%, dan 71,75%. Sedangkan untuk efisiensi listriknya diperoleh nilai sebesar 10,12%, 13,26%, dan 12,17%. %. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa fluida nano CuO memiliki konfigurasi pendinginan yang lebih baik dibandingkan lainnya.