;
Dalam praktik pekerjaan konstruksi beton bertulang, sering
kali terjadi kekurangan panjang tulangan yang dibutuhkan untuk memenuhi standar
desain struktural, yang memaksa penggunaan metode penyambungan tulangan dengan panjang
lewatan. Panjang lewatan yang akurat sangat krusial untuk memastikan transfer
tegangan yang efisien dari beton ke tulangan, sehingga dapat mengembangkan
kekuatan penuh hingga mencapai batas leleh. Penetapan panjang penyaluran ini
sangat tergantung pada kuat lekat beton yang berfungsimengikat tulangan, di
mana peraturan yang ada sering kali hanya mengacu pada beton konvensional dan
belum menyesuaikan dengan penggunaan beton nonkonvensional seperti high volume
fly ash-self compacting concrete (HVFA-SCC). Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi efektivitas kuat lekat beton HVFA-SCC pada tulangan polos dengan
diameter 12 mm, 16 mm, dan 19 mm.Beton HVFA-SCC memiliki karakteristik adhesi
dan friksi yang berbeda dari beton konvensional, yang secara signifikan
mempengaruhi kuat lekat. Eksperimen dilakukan dengan menggunakan tulangan polos
yang di uji berupa uji pull out dan uji lentur sambungan lewatan dalam balok
beton bertulang, untuk menilai seberapa efektif kuat lekat yang dihasilkan
dalam berbagai kondisi tersebut. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa kuat lekat
untuk tulangan polosdengan diameter 12 mm, 16 mm, dan 19 mm masing-masing
adalah 3.44 MPa, 3.11 MPa, dan 3.15 MPa. Selain itu, pola retak yang diamati
pada balok dengan sambungan lewatan mengindikasikan perbedaan mekanisme
kegagalan. Kinerja mekanis ini menunjukkan pentingnya memperhitungkan variabel
konstruksi dalam menentukan panjang lewatan yang efektif pada beton HVFA-SCC.