Abstrak


Social Learning Nilai Karakter Pangerten Dan Gotong Royong Pada Kalangan Siswa Tunanetra Di Sekolah Luar Biasa A YKAB Surakarta


Oleh :
Irham Hasri Isnanto - K8420037 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberjalanan siswa dalam menanamkan nilai karakter gotong royong dan pangerten dengan mengadopsi social learning theory dari Albert Bandura sebagai upaya memperbaiki kualitas keterampilan perilaku sosial siswa tunanetra di SLB A YKAB Surakarta. Peneliti juga mengkaji implikasi yang ditimbulkan dari perubahan sikap serta perilaku sosial dari siswa tunanetra melalui implementasi dalam proses pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi wawancara informan, observasi, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan berbagai pihak yang terlibat atau memiliki kapasitas terkait proses penanaman nilai karakter gotong royong dan pangerten, yaitu guru, siswa tunanetra, dan orang tua. Teknik penentuan informan yang digunakan adalah jenis purposive sampling. Observasi dilaksanakan dengan mengamati langsung lokasi penelitian yang telah ditentukan yaitu dengan mendatangi SLB A YKAB Surakarta. Dokumentasi dilakukan dengan menggunakan dan mengumpulkan sumber dokumen yang bersifat publik meliputi data siswa tunanetra, kajian literatur, fasilitas media pembelajaran, studi pustaka, foto penelitian, dan dokumen. Selanjutnya data dianalisis melalui model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai karakter gotong royong dan pangerten pada siswa tunanetra dengan memanfaatkan rangkaian tahapan proses dalam social learning yaitu Attention, Retention, Production, dan Motivation telah berjalan dengan baik. Hal ini ditemukan kesesuaian terhadap cara dan strategi yang dilakukan oleh siswa tunanetra untuk menginternalisasi nilai tersebut di akivitas kegiatan belajar. Perhatian sebagai awal proses (Attention), diterapkan siswa tunanetra melalui cara (1) Memperhatikan informasi pengetahuan nilai dari guru, (2) Memanfaatkan informasi dari media braille, (3) Mengenal nilai karakter dari aktivitas pendukung belajar yaitu orientasi mobilitas “OM” danketerampilan minat bakat. Hubungan berlanjut pada strategi (Retention) siswa (1) Dengan contoh tindakan perilaku dari nilai, (2) Interaksi feedback pada aktivitas tanya-jawab. Aktualisasi perilaku siswa terkait perubahan sikap proses produksi (Production), (1) Muncul rasa inisiatif membantu pada  siswa lain, (2) Menumbuhkan perilaku bersifat kebersamaan. Terakhir penguatan motivasi (Motivation), (1) Apresiasi secara verbal, (2) Reward berupa hadiah.