;
Latar Belakang: Kanker serviks adalah kanker keempat paling umum yang didiagnosis dan penyebab kematian kanker keempat pada wanita secara global, dengan 604.000 kasus baru dan 342.000 kematian pada tahun 2020. Di Indonesia, kanker serviks menyumbang 17,2?ri diagnosis kanker baru pada wanita dan memiliki prevalensi kematian sebesar 9%. Meskipun terjadi penurunan angka kejadian kanker serviks global, kanker ini tetap berdampak negatif pada kualitas hidup perempuan, khususnya dalam aspek psikologis dan psikiatri. Pasien kanker lebih rentan mengalami gangguan psikiatri seperti kecemasan dan depresi, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan dan kualitas hidup mereka. Penanganan yang tidak tepat terhadap respons stres dapat mengakibatkan gangguan psikologis yang lebih serius.
Tujuan: Mendapatkan model dan menilai efektivitas psikoterapi integratif sebagai penatalaksanaan psikopatologi secara komprehensif pasien dengan kanker serviks.
Metode: Penelitian ini merupakan studi kasus eksperimental pendekatan kualitatif yang melibatkan 6 subjek kanker serviks pada semua tahap komprehensif (promotif-preventif, kuratif, dan rehabilitatif). Psikoterapi integratif yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penggabungan dari psikoedukasi integratif, terapi realitas, dan acceptance and commitment therapy.
Hasil: Didapatkan model psikoterapi integratif sebanyak 6 sesi dengan setting terapi individu yang terbukti dapat membantu memperbaiki psikopatologi pasien kanker serviks. Keefektifan penerapan psikoterapi integratif tersebut pada tingkat social control-tranference cure. Keberhasilan ini dipengaruhi beberapa faktor dari aspek biologi, psikologi dan sosial. Selain itu juga dipengaruhi dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Simpulan: Psikoterapi integratif dapat diberikan untuk penatalaksanaan psikopatologi pasien kanker serviks.