Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan
penulis di salah satu Desa daerah Trangsan, Gatak, Sukoharjo. Sebagian besar
penduduknya berprofesi sebagai pengusaha dan pengrajin rotan. Pengusaha rotan
yang ada di daerah tersebut bermacam-macam dari mulai pelaku Usaha Menengah
Kecil Masyarakat (UMKM) sampai pengusaha eksportir rotan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui keberjalanan usaha rotan yang dilakukan oleh
pengusaha rotan di Trangsan dan menganalisis regenerasi usaha mereka kepada
penerusnya baik kepada anaknya, karyawan, saudara atau orang lain. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif untuk
melihat apa yang terjadi di lapangan secara langsung. Dan pendekatan yang
digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah
wawancara terstruktur kepada delapan narasumber pengusaha rotan baik dari
generasi pendahulu atau generasi penerus. Data pendukung lainnya berasal dari
observasi dan juga dokumentasi, Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui
bahwa keberjalanan usaha rotan di Trangsan sebagian besar berlangsung secara
turun-temurun dari generasi sebelumnya. Dalam keberjalanan nya usaha rotan
membutuhkan modal baik dari pengetahuan maupun keterampilan yang harus dimiliki
generasi penerus. Keberjalanan rotan ditandai akan dua hal yaitu keberjalanan penjualan rotan dan
keberjalanan hubungan antargenerasi nya. Penjualan Pemberian pengetahuan
atau transfer of knowledge dilakukan melalui berbagai cara baik secara
internal maupun eksternal. Pemberian dan penerimaan transfer pengetahuan dianalisis menggunakan teori
Transfer Pengetahuan
Gabriel Szulanski yang membagi menjadi 4 bagian yaitu Inisiasi atau proses memulai dari pendahulu kepada penerus,
Implementasi atau proses berjalannya pengetahuan, Ramp-Up proses identifikasi dan menyelesaikan masalah, Integration
menerapkan pengetahuan dan mendapatkan hasil.