Latar Belakang: Salah satu suspek gangguan kesehatan pada pekerja yang berpotensi menjadi PAK ditemukan pada 80% pekerja produksi bagian Rear Axle yang mengalami keluhan muskuloskeletal di beberapa area tubuh. Selain itu, PT IGP Jakarta juga belum melakukan analisis identifikasi bahaya dan penilaian risiko kesehatan serta pengendaliannya secara terperinci, sistematis, dan berkesinambungan sesuai dengan standar kesehatan kerja. Penerapan Health Risk Assessment (HRA) dapat dijadikan upaya preventif PAK di perusahaan. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan dan mengetahui tingkat kelayakan instrumen HRA sebagai tools untuk mencegah PAK di PT IGP Jakarta.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian Research and Development (R&D) yang dilakukan sampai dengan tahap ke-6, yaitu uji coba produk. Intrumen HRA divalidasi oleh ahli materi K3 dan ahli media serta tempat uji coba tahapan HRA dilakukan di Line Rear Axle dan Office of EHS menggunakan instrumen HRA yang telah dikembangkan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
Hasil: Hasil analisis penilaian ahli memperoleh rata-rata skor 97 dari ahli media dan rata-rata skor 95 dari ahli materi. Dengan demikian, instrumen HRA yang dikembangkan dinyatakan sangat layak sehingga dapat dilanjutkan ke tahap uji coba produk. Hasil uji coba HRA di Line Rear Axle dan Office of EHS menghasilkan kategori tingkat risiko kesehatan serta prioritas pengendaliannya yang dijadikan acuan dalam pembuatan program pengendalian risiko kesehatan untuk mencegah PAK.
Simpulan: Pengembangan instrumen Health Risk Assessment untuk mencegah Penyakit Akibat Kerja di PT IGP Jakarta menghasilkan instrumen yang valid sehingga layak untuk diujicobakan dalam pelaksanaan HRA.