Industri manufaktur pesawat terbang menjadi industri dengan kegiatan yang dapat menimbulkan jenis kontaminan asing zat xenobiotik yang masuk ke dalam lingkungan yang muncul akibat dari kegiatan dengan konsentrasi tinggi dan menyebabkan efek yang tidak diinginkan. Proses produksi pesawat terbang memiliki proses surface treatment yang mempunyai proses Chromic Acid Anodizing dengan menggunakan bahan baku kimia. Bahan kimia berpotensi sebagai zat xenobiotik yang bersifat toksik dan menimbulkan berbagai efek akibat paparan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari zat xenobiotik yang ada pada limbah cair proses surface treatment Chromic Acid Anodizing. Metode analisis penelitian yang digunakan yaitu mixed method dengan analisis data yang didapat berupa hasil uji laboratorium menggunakan metode Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Hasil penelitian menunjukkan limbah cair mengandung Cr (27.800 mg/L), Al (246,45 mg/L, Na (36,9 mg/L), Cl (701 mg/L), dan Sulfat (374.550 mg/L). Selain itu, kadar TDS (8.730 mg/L) juga di uji sebagai parameter pendukung. Berdasarkan hasil analisis klasifikasi zat xenobiotik, Cr merupakan zat xenobiotik, sedangkan Al, Na, Sulfat, Cl, dan TDS bukan merupakan zat xenobiotik. Cr merupakan satu-satunya zat xenobiotik dengan toksisitas tinggi yang terdapat pada limbah cair surface treatment Chromic Acid Anodizing pesawat terbang. Paparan kromium dapat terjadi di sekitar industri. Paparan pada lingkungan kerja pada umumnya terjadi akibat kontak kulit dan inhalasi. Selain itu, kelembaban sekitar 60%-80% dianggap sangat dapat mempengaruhi penyebaran Cr di udara. Dapat disimpulkan bahwa seluruh parameter tersebut memiliki konsentrasi yang tinggi, terutama Cr dan Sulfat. Berdasarkan hasil observasi dan analisis data, didapat solusi penanganan yang sesuai berdasarkan penelitian ini yaitu secara in situ dengan penambahan sistem ventilasi isap dan secara ex situ dengan penerapan stratified bioremediation.