Penggunaan kombinasi prefabricated vertical drain dengan vacuum preloading dapat menjadi alternatif perbaikan tanah yang cukup menjanjikan. Banyak penelitian yang telah membuktikan efektivitas metode tersebut untuk menaikkan nilai kuat geser pada tanah. Bagaimanapun juga, banyak faktor yang mempengaruhi besarnya perubahan kuat geser antara sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan tanah seperti variasi jenis tanahnya. Penelitian ini mencari tahu bagaimana dampak penggunaan metode prefabricated vertical drain yang dikombinasikan dengan vacuum preloading terhadap perubahan kuat geser pada tiap lapisan tanah berdasarkan variasi jenis tanahnya. Investigasi tanah berdasarkan data hasil pengujian CPTu yang dilakukan di Pulau Jawa pada proyek reklamasi dengan kedalaman berkisar antara 14-19 meter dan tekanan vacuum preloading minimum yang diterapkan pada permukaan tanah adalah 80 kPa. Jenis tanah pada lokasi proyek meliputi clay, silty clay to clay, clayey silt to silty clay, sandy silt to clayey silt. Jenis tanah pada lokasi proyek diidentifikasi dengan melakukan interpretasi berdasarkan nilai tahanan konus qc (MPa) dan rasio gesekan FR (%) dari hasil uji CPTu. Nilai kuat geser tanah didapatkan dari hasil interpretasi dengan teori empiris berdasarkan nilai tahanan konus (qc). Tanah juga dimodelkan secara numeris dengan PLAXIS V8.6 untuk mengetahui perilaku tanah dengan melihat perubahan nilai safety factor sebelum dan sesudah perbaikan tanah. Hasil analisis perubahan kuat geser dan analisis perubahan safety factor dibandingkan untuk melihat pola masing-masing analisis. Hasil dari berbagai analisis tersebut disajikan dalam sebuah grafik agar pola perubahannya dapat terlihat. Representasi grafis menunjukkan pola sebagai berikut: terjadi peningkatan rata-rata kuat geser tanah yang signifikan dengan rentang peningkatan 80% sampai 280%, peningkatan kuat geser paling signifikan terjadi pada tanah clay dengan rentang peningkatan 20% - 206%, terjadi peningkatan angka safety factor yang signifikan dengan rentang 14% – 103%, persentase peningkatan kuat geser dari hasil analisis empiris lebih besar dibanding peningkatan safety factor dari hasil analisis numeris. Perlu ada penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah ada faktor lain yang mempengaruhi perubahan kuat geser akibat metode kombinasi PVD dan vacuum preloading.
