Abstrak


Produktivitas Tegakan Kayu Putih pada Berbagai Tingkatan Umur di Kesatuan Pemangkuan Hutan Telawa Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah


Oleh :
Alvien Gusti Prasditio - H1020005 - Fak. Pertanian

Tanaman kayu putih menjadi salah satu penghasil Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dalam kategori minyak atsiri yang memiliki manfaat ekologis dan ekonomi. Tanaman kayu putih di Indonesia memiliki tingkat produktivitas sekitar 713 kiloliter/ha. Umur pemangkasan yang ideal menjadi salah satu cara untuk mengoptimalkan produktivitas tegakan kayu putih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas tegakan kayu putih pada berbagai tingkatan umur di KPH Telawa dengan mempertimbangkan kondisi tegakan (jumlah trubusan, diameter batang, diameter tajuk, dan biomassa), analisis kesesuaian lahan, dan kesehatan tanaman. Data dikumpulkan dengan membuat 3 Plot Ukur (PU) secara simple random sampling pada masing-masing umur yaitu 5, 9, 13, 17, dan 21 tahun sehingga terdapat 15 Plot Ukur Sementara (PUS). Data biomassa daun dan ranting kayu putih diperoleh dari pemangkasan setinggi 110 cm. Perhitungan biomassa dilakukan untuk menganalisis produktivitas tegakan kayu putih dengan metode pengovenan SNI 7724:2011 dan persamaan alometrik. Serta dilakukan analisis regresi linear berganda antar pengaruh umur terhadap parameter pertumbuhan dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas terbaik tegakan kayu putih pada umur 17 tahun dimana rata-rata biomassa metode pengovenan sebesar 1.031,43 kg/ha serta persamaan alometrik 18,40 kg. Produksi biomassa tegakan kayu putih meningkat seiring peningkatan kepadatan tegakan. Penurunan produktivitas tegakan kayu putih penelitian ini terjadi pada umur 21 tahun sebesar 40% dibandingkan umur 17 tahun.