KHDTK Gunung Bromo merupakan kawasan hutan yang diperuntukkan sebagai
hutan pendidikan, yang sifatnya tidak mengikat sehingga dapat beriringan dengan
kegiatan produksi pertanian oleh masyarakat setempat dengan batasan tertentu. Topografi
KHDTK Gunung Bromo memiliki ketinggian 200-325 mdpl dan termasuk bergelombang
serta memiliki tutupan lahan yang digolongkan menjadi beraneka ragam.
Berdasarkan kondisi tersebut, KHDTK Gunung Bromo rawan terhadap bahaya erosi.
Prediksi bahaya erosi dapat dihitung dengan metode RUSLE. Tujuan dari penelitian
ini untuk menganalisis tingkat bahaya erosi serta faktor erosi yang dominan
pada metode RUSLE. Penelitian dilaksanakan di KHDTK Gunung Bromo, Kecematan
Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada bulan September-Desember
2023. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dilakukan dengan survei lapangan dan didukung
dengan hasil analisis tanah di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan
Tingkat bahaya erosi di KHDTK Bromo berkisar 0,54 ton/ha/tahun – 368,08 ton/ha/tahun serta
memiliki kelas sangat ringan hingga sangat berat. Faktor yang dominan terhadap
nilai besaran erosi pada metode RUSLE di KHDTK Gunung Bromo adalah vegetasi
(C). Faktor vegetasi menunjukan korelasi yang sangat kuat dan berpengaruh
sangat signifikan serta memiliki hubungan yang searah terhadap nilai besaran
erosi. Selain itu faktor yang mendominasi lainnya adalah erodibilitas (K).
Hasil korelasi menunjukan erodibilitas memiliki korelasi yang lemah dan
berpengaruh sangat signifikan serta memiliki hubungan yang searah.