Indonesia adalah salah satu negara dengan penggunaan kendaraan bermotor cukup tinggi ditandai dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor setiap tahunnya terutama jenis sepeda motor. Pemerintah Indonesia telah memberikan subsidi bagi masyarakat Indonesia yang ingin beralih menggunakan sepeda motor listrik tetapi penyaluran subsidi sepeda motor listrik ini masih jauh dari target yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan model adopsi sepeda motor listrik di Indonesia berbasis Theory of Planned Behaviour (TPB) dengan mempertimbangkan simbol dan mengkaji faktor yang mempengaruhi intensi pembelian sepeda motor listrik di Indonesia. Penelitian ini melakukan dua pengembangan model yaitu simbol sebagai variabel moderasi antara hubungan TPB terhadap intensi pembelian sepeda motor listrik. Pengembangan model lainnya adalah menjadikan TPB sebagai variabel mediasi antara pengaruh simbol terhadap intensi pembelian sepeda motor listrik. Pengumpulan data dilakukan daring dan diperoleh sebanyak 878 data responden valid lalu dilakukan pengolahan data dan analisis menggunakan metode SEM-PLS. Hasil menunjukkan bahwa attitude, perceived behavioral control, dan subjective norm yang dimoderasi oleh faktor simbol tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi pembelian sepeda motor listrik. Sedangkan hasil lain menunjukkan bahwa attitude, perceived behavioral control, subjective norm, dan simbol memiliki pengaruh signifikan terhadap intensi pembelian sepeda motor listrik secara langsung maupun tidak langsung. Subjective norm menjadi faktor yang paling kuat terhadap intensi pembelian sepeda motor listrik. Pemerintah dapat meningkatkan adopsi sepeda motor listrik melalui kampanye yang melibatkan tokoh publik, media sosial, dan kerjasama dengan sektor swasta sehingga tercipta lingkungan sosial yang mendukung yaitu adopsi sepeda motor listrik menjadi norma yang diakui dan diinginkan.