Pemilihan pemasok merupakan salah satu
permasalahan yang penting bagi suatu perusahaan, dengan pemilihan pemasok yang
efektif dapat meningkatkan produktivitas sebuah perusahaan. PBF Apollo Medika
Farma merupakan salah satu perusahaan PBF lokal yang bergerak dalam bidang
distributor obat. Dalam menjalankan proses bisnisnya, PBF Apollo Medika Farma
melakukan pemesanan ke PBF lokal lain untuk memenuhi permintaan. Permasalahan
yang dihadapi oleh PBF Apollo Medika Farma adalah tidak adanya penilaian yang
jelas terhadap kriteria dan pemasok, sehingga pemilihan pemasok dilakukan secara
subyektif dan membutuhkan waktu yang lama. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan pemasok yaitu kriteria kualitas,
fleksibilitas, harga, pengiriman, pelayanan, dan profil pemasok. Selain itu,
penentuan jumlah alokasi pemesanan juga harus dipertimbangkan agar dapat
meminimasi biaya pembelian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini diusulkan
sebuah model yang dapat membantu PBF Apollo Medika Farma dalam menyelesaikan
permasalahan pemilihan pemasok dan penentuan jumlah alokasi pemesanan ke
pemasok. Permasalahan ini diselesaikan
dengan menggunakan pendekatan Multi
Criteria Decision Making (MCDM). Metode yang pertama dilakukan yaitu metode
Best Worst Method (BWM) yang akan
digunakan dalam menentukan bobot setiap kriteria. Bobot yang sudah didapatkan
akan digunakan sebagai input untuk
metode selanjutnya, yaitu Technique for
Reference Orders By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) untuk mengevaluasi
dan menentukan prioritas pemasok berdasarkan skor. Setelah itu, hasil dari
metode TOPSIS akan digunakan sebagai input
untuk penentuan jumlah alokasi pesanan ke pemasok yang optimal menggunakan
metode Multi Objective Linear Programming
(MOLP). Hasil dari penelitian ini
dapat membantu PBF Apollo Medika Farma untuk menyelesaikan permasalahan
pemilihan pemasok dan menentukan jumlah alokasi pesan yang optimal kepada
pemasok yang terpilih.