Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian NPK, mikoriza, dan kombinasi keduanya terhadap pertumbuhan, hasil, dan kerentanan tanaman cabai terhadap patogen. Penelitian dilakukan di Wonogiri, Jawa Tengah, pada bulan Juni hingga September 2023. Penelitian menggunakan pendekatan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dengan dua faktor; NPK (0, 25, 50, dan 75 kg/ha) dan mikoriza ( 0, 0,5, dan 1 g/tanaman). Penelitian meliputi analisis tanah awal, penyemaian benih, penyiapan lahan, penanaman bibit, pemupukan dan penerapan mikoriza, penyiraman, pembuatan teralis, pengendalian hama, dan pemanenan. Pengamatan meliputi kondisi lingkungan, sifat kimia tanah, tinggi tanaman, jumlah cabang dikotom, luas daun, bobot brangkasan segar dan kering, waktu inkubasi, intensitas dan kejadian penyakit keriting dan antraknosa, jumlah buah kumulatif per tanaman, dan berat buah kumulatif per tanaman. Data pengamatan dilakukan analisis keragaman (ANOVA) pada tingkat signifikansi 5% untuk menilai pengaruh setiap perlakuan terhadap variabel yang diamati. Perlakuan yang menunjukkan perbedaan nyata dianalisis lebih lanjut menggunakan uji polinomial ortogonal. Kombinasi NPK dan mikoriza memperlambat waktu inkubasi penyakit antraknosa, menurunkan intensitas dan kejadian penyakit keriting, serta meningkatkan bobot segar dan kering brangkasan. Pemberian NPK hingga 75 kg/ha meningkatkan bobot segar dan kering brangkasan serta memperlambat waktu inkubasi penyakit keriting dan antraknosa. Namun pemberian mikoriza hingga 1 g/tanaman tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan, hasil, waktu inkubasi, intensitas, atau kejadian penyakit keriting dan antraknosa.