Tujuan didirikannya Negara Republik Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu caranya adalah dengan menyediakan pelayanan publik yang berkualitas bagi semua warga negara, termasuk penyandang disabilitas. Di Surakarta, terdapat angka tinggi anak berkebutuhan khusus, termasuk autisme, yang membutuhkan perhatian khusus dalam bentuk fasilitas pendidikan dan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pelayanan publik di UPT Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif (PLDPI) Kota Surakarta, dengan fokus pada penyediaan layanan bagi anak-anak autis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Terdapat 8 informan dalam penelitian ini yang meliputi pegawai dan pengguna layanan di PLDPI Kota Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pelayanan publik di PLDPI Kota Surakarta telah memenuhi standar pelayanan yang diharapkan, Indikator produktivitas dalam penelitian ini menitikberatkan pada peningkatan jumlah klien pada UPT PLDPI Kota Surakarta yang selalu naik pada setiap tahunnya. Indikator kualitas pelayanan terdapat keterangan mengenai kompetensi dan wawasan pegawai, sikap kesopansantunan, serta pembahasan tentang sarana dan prasarana dengan lengkap dan rinci ditunjukkan masing-masing kriteria dengan menggunakan empat aspek yaitu reliability, assurance, empathy, dan tangibles. Responsivitas melihat dari sikap cepat tanggap pegawai UPT PLDPI Kota Surakarta dalam menanggapi berbagai keluhan dengan berbagai solusi melalui media daring seperti adanya ULAS, grup antara wali klien dan terapis atau psikolog, serta pendampingan langsung atau konseling setelah sesi terapi anak. Responsibilitas pegawai UPT PLDPI Kota Surakarta dapat dinilai dengan taatnya para pegawai dalam berbagai elemen pada SOP atau aturan dan norma yang berlaku. Akuntabilitas dilihat dari pertanggungjawaban UPT PLDPI Kota Surakarta terhadap pemerintah dan masyarakat dengan beberapa bukti penunjang seperti perkembangan pembiayaan serta indeks kepuasan masyarakat. Meskipun masih terdapat beberapa area yang memerlukan perbaikan, seperti peningkatan fasilitas dan pelatihan bagi pegawai. Studi ini memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas layanan melalui pengembangan sumber daya manusia dan fasilitas pendukung yang lebih baik.