Penelitian dan pengembangan video pembelajaran pembuatan augmented reality ini bertujuan untuk (1) Mengembangkan video pembelajaran augmented reality dalam bidang bisnis perumahan untuk pendidikan dan pelatihan prakerja, (2) Mengetahui tingkat kelayakan video pembelajaran augmented reality dalam bidang bisnis perumahan untuk pendidikan dan pelatihan prakerja. Penelitian ini dilatarbelakangi kurangnya pemanfaatan teknologi dan kurangnya inovasi para developer bisnis perumahan dalam menawarkan produk perumahan mereka.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Tahapan yang dilakukan antara lain, tahap analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Data penelitian diperoleh dari hasil observasi , wawancara, studi dokumen, validasi ahli, instrumen angket pengguna, dan studi literatur. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis deskriptif kuantitatif, analisis interaktif, dan analisis isi untuk data kualitatif. Partisipan pada penelitian ini yaitu pelaku developer bisnis perumahan, 15 mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret. Ahli yang terlibat dalam proses validasi video pembelajaran terdiri dari ahli instruksional, ahli media, dan ahli materi. Teknik validasi data yang digunakan berupa triangulasi sumber, member check, uji validitas product moment, dan uji reliabilitas Cronbach’s Alpha.
Berdasarkan hasil penelitian (1) Pengembangan video pembelajaran, pada tahap analisis ditemukan adanya kebutuhan pengembangan diklat prakerja dalam hal ini pengembangan video pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan para developer bisnis perumahan. Penyusunan outline materi, flowchart, dan storyboard dilakukan pada tahap desain. Tahap pengembangan dilakukan dengan menyusun desain yang telah disusun menjadi video pembelajaran. Kemudian video pembelajaran yang telah dikembangkan divalidasi oleh para ahli. Video pembelajaran yang telah dikembangkan diimplementasikan melalui uji coba terbatas. (2) Tingkat kelayakan video pembelajaran, berdasarkan aspek validitas, kepraktisan, dan keefektifan menunjukan hasil yang sangat baik. Hasil validasi dari ahli instruksional memperoleh nilai dengan persentase 97%, ahli media memperoleh nilai dengan persentase 95%, dan ahli materi memperoleh nilai dengan persentase 90% sehingga dari uji validitas tersebut masuk pada kategori “Sangat Layak”. Sementara untuk aspek kepraktisan dan keefektifan diperoleh dari uji coba pengguna dan mendapatkan nilai rata-rata persentase 86% sehingga masuk pada kategori “Sangat Layak”. Hasil wawancara juga menunjukan bahwa video pembelajaran dapat membantu proses pelatihan dan meningkatkan daya tarik pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa video pembelajaran pembuatan augmented reality untuk developer bisnis perumahan “Sangat Layak” digunakan untuk menunjang proses diklat prakerja.