Optimalisasi penyerapan air oleh spons hidrofilik PDMS/PVA-PEG telah dilakukan melalui penambahan bahan pembasah yaitu bentonit, silicone oil, silica gel, dan natrium bikarbonat. Bentonit yang digunakan telah melalui tahap pemurnian dengan metode pemisahan magnetik. Kandungan montmorillonite (MMT) bentonit diperoleh 34,87% (b/b). Silicone oil memiliki sifat kurang hidrofilik namun mampu meningkatkan elastisitas fisik pada spons, sedangkan silica gel berperan sebagai adsorben yang menghasilkan gugus silanol menambah sifat hidrofilik, dan NaHCO3 digunakan untuk memperluas pori saat melepaskan CO2. Spons hidrofilik PDMS/PVA-PEG dibuat dengan berbagai perbandingan (b/b) PDMS: silicone oil: silica gel: NaHCO3: ZnCl2: PVA: PEG = 1:2:2:2,5:5:5:10 (spons V1); 1:2:2:1,25:5:5:10 (spons V2); 1:2:2:0:5:5:10 (spons V3). Proses sintesis spons dilakukan dengan pemanasan pada suhu 110°C selama 4 jam. Peningkatan konsentrasi NaHCO3 menyebabkan sudut kontak yang lebih kecil. Spons V1, spons V2 dan spons V3 memiliki nilai sudut kontak masing masing secara berurutan 45,2o, 49,5o, 61,6o. Komposit spons hidrofilik yang ditambahkan bentonit dengan perbandingan spons V:B = 1:1 (b/b) menghasilkan spons VB1, VB2, dan VB3. Sudut kontak VB1, VB2, dan VB3 memiliki nilai sudut kontak masing-masing 37°, 48,6° dan 58,8°. Sifat hidrofilik yang baik ditunjukkan pada spons VB1 dengan kemampuan dewatering yang paling bagus untuk pemurnian bahan bakar hidrokarbon.