Bahasa ekspresif anak usia dini ialah kemampuan anak untuk
mengungkapkan pendapat, perasaan, informasi, pemikiran, atau pesan kepada
orang lain. Gestur komunikasi bahasa ekspresif anak dianggap penting, karena
pemahaman bahasa ekspresif antar pribadi manusia memudahkan anak pada saat
berkomunikasi. Gestur komunikasi berkontribusi memberikan informasi pelengkap
pada pesan atau pendapat yang dikirimkan. Pengembangan gestur komunikasi
bahasa ekspresif pada anak dilakukan menggunakan media pembelajaran yang
menarik, seperti media audio-visual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh media film pendek Senada terhadap gestur komunikasi bahasa ekspresif
anak usia 5-6 tahun di TK Islam Bakti XI Surakarta.
Penelitian menggunakan pendekatan kuamtitatif dengan desain penelitian
quasi experimental within-subject design. Teknik pengambilan sampel
menggunakan sample jenuh karena populasi kurang dari 30 orang. Sampel yang
digunakan ialah 24 anak yang berada di kelompok B1. Teknik pengumpulan data
menggunakan tes unjuk kerja dan observasi. Uji normalitas menggunakan shapiro
wilk berbantuan SPSS 23 for windows dan uji homogenitas menggunakan levene’s
test for equality variences, dan teknik analisis data menggunkan uji hipotesis paired
sample t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil posttest sebesar
21,67 sedangkan pada pretest hanya sebesar 12,96. Berdasarkan hasil uji hipotesis
menggunakan paired sample t-test menunjukkan signifikansi 0,00 dengan dasar
pengambilan keputusan 0,05 maka dinyatakan hipotesis awal diterima, sehingga
terdapat pengaruh media film pendek Senada. Indikator gestur komunikasi yang
diterapkan meliputi jabat tangan sebagai kesopanan, jabat tangan sebgaai
permohonan maaf, sentuhan tolong menolong, tepuk tangan apresiasi, menunjuk
objek, serta menolak dengan baik. Transformasi positif dari penelitian ini,
disimpulka bahwa terdapat pengaruh media film pendek Senada terhadap gestur
komunikasi bahasa ekspresif anak usia 5-6 tahun.