Abstrak


PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA POP-UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BUMIREJO TAHUN AJARAN 2023/2024


Oleh :
Agita Putri Ardini - K7120011 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan langkah penerapan model PBL dengan media pop-up book, (2) meningkatkan motivasi belajar melalui penerapan model PBL dengan media pop-up book, (3) meningkatkan hasil belajar melalui penerapan model PBL dengan media pop-up book, dan (4) mendeskripsikan kendala dan solusi penerapan model PBL dengan media pop-up book.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 3 siklus. Prosedur penelitian ini terdiri dari 4 tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri 2 Bumirejo. Data yang digunakan ialah data kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan tes. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini yaitu langkah penerapan model PBL dengan media pop-up book meliputi: (1) mengorientasikan siswa pada masalah, (2) mengorganisasikan siswa untuk menganalisis masalah, (3) membimbing penyelidikan, (4) menyajikan hasil diskusi pemecahan masalah, dan (5) analisis dan evaluasi hasi dan proses pemecahan masalah. Hasil observasi motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika materi bangun ruang pada siklus I = 74,99%, siklus II = 89,69%, dan siklus III = 97,22%. Hasil belajar siswa tentang bangun ruang siklus I = 68,27%, siklus II = 82,33%, dan siklus III = 94,03%. Kendala yang dialami yaitu: (1) guru kesulitan mengenalkan permasalan kepada siswa, (2) siswa kurang memperhatikan guru ketika mengorientasikan permasalahan, (3) siswa masih malu untuk bertanya kepada guru mengenai materi yang belum dipahami, (4) guru belum sepenuhnya mengawasi siswa dalam melaksanakan diskusi, (5) guru belum sepenuhnya membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. Solusi untuk kendala tersebut yaitu: (1) guru lebih berusaha lagi untuk memahami permasalahan yang akan dikenalkan kepada siswa, (2) guru mengarahkan siswa untuk siap dan fokus memperhatikan penjelasan guru, (3) guru memotivasi siswa untuk aktif bertanya ketika mengalami kesulitan terkait materi yang belum dipahami, (4) guru mulai lebih mengawasi siswa dalam pelaksanaan diskusi, (5) guru lebih memperhatikan dan membimbing kelompok mana saja yang mengalami kesulitan.