Abstrak


PENGGUNAAN KURJAMIS DALAM MENGURANGI KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENGRAJIN SAPU DI BOYOLALI


Oleh :
Yunita Dwi Puspitasari - R0220129 - Sekolah Vokasi

Yunita Dwi Puspitasari, R0220129, 2024. Penggunaan KURJAMIS dalam Mengurangi Keluhan Muskuloskeletal pada Pengrajin Sapu di Boyolali, Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Latar Belakang: Pertumbuhan industri di Indonesia berkembang pesat, melibatkan sektor formal dan informal. Sebanyak 70% penduduk bekerja di sektor informal yang mengutamakan tenaga dan keterampilan. Pekerja di industri pengrajin sapu ijuk di Boyolali bekerja duduk selama 8 jam menggunakan kursi tidak ergonomis, menyebabkan ketegangan otot punggung dan pinggul. Kursi yang digunakan untuk bekerja menggunakan dingklik yang mengganggu postur tubuh dan menimbulkan ketidaknyamanan. Studi menunjukkan bahwa postur kerja yang tidak ergonomis dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal. Berdasarkan survei awal, pekerja banyak mengalami keluhan l low back pain dan 90% pekerja mengalami nyeri pada pinggang dan leher. Penelitian ini akan memperbaiki stasiun kerja dengan kursi ergonomis (KURJAMIS), dengan tujuan dapat mengurangi keluhan muskuloskeletal pada pekerja.

 

Metode: Penelitian ini menggunakan metode ekperimental quasi dengan desain pre-test dan post-test with control group. Populasi pada penelitian ini berjumlah 30 orang. Sampel penelitian menggunakan total sampling sebanyak 30 orang dengan dibagi dua kelompok, intervensi dan kontrol. Analisis yang digunakan menggunakan uji T-Independent, T-Paired, dan regeresi linear berganda.

 

Hasil: Hasil penelitia menunjukkan bahwa KURJAMIS efektif dalam menunrunkan keluhan muskuloskeletal. Didapati hasil dengan uji T-Independent dan T-Paired secara berturut-turut (p-value = 0,001) dan (p-value = 0,001). Hasil tersebut tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, masa kerja, dan skor RULA.

 

Simpulan: KURJAMIS efektif dalam menurunkan keluhan muskuloskeletal. Efektivitas KURJAMIS tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, masa kerja, dan skor RULA.