Latar Belakang : Proses produksi tekstil area weaving menggunakan mesin-mesin yang menimbulkan paparan kebisingan. Hasil pengukuran intensitas kebisingan menunjukkan bahwa area weaving menghasilkan kebisingan hingga 98,4 dBA selama 8 jam kerja yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) sehingga diperlukan upaya pengendalian berupa Alat Pelindung Diri (APD). Berdasarkan hasil survei awal, pekerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa earplug karena minimnya pengetahuan yang dimiliki pekerja area weaving terkait penggunaan earplug. Video edukasi dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan penggunaan earplug pada pekerja bagian weaving PT Sekar Lima Pratama.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi dengan desain pre-test and post-test control group. Teknik sampling menggunakan simple random sampling dan didapatkan sampel penelitian sebanyak 82 responden. Alat pengukuran tingkat pengetahuan responden menggunakan kuesioner. Teknik analisis data untuk mengetahui signifikansi perbedaan pengetahuan masing-masing kelompok menggunakan Uji Wilcoxon. Uji Mann-Whitney digunakan untuk membandingkan hasil skor pengetahuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Hasil: Hasil penelitian pengetahuan kategori baik pada kelompok intervensi meningkat sebesar 70,7% setelah diberikan video edukasi dan diperoleh p-value = 0,001 (p ≤ 0,05) yang berarti terdapat pengaruh signifikan pemberian video edukasi terhadap pengetahuan penggunaan earplug. Pada kelompok kontrol hasil uji menunjukkan nilai p-value sebesar 0,239 (p > 0,05), sehingga tidak terdapat perubahan signifikan pengetahuan penggunaan earplug.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh signifikan pemberian video edukasi terhadap pengetahuan penggunaan earplug pada pekerja bagian weaving PT Sekar Lima Pratama.
