Kabupaten Boyolali saat ini sedang dihadapkan pada krisis regenerasi petani milenial dan mengalami kondisi penuaan tenaga kerja petani. Regenerasi petani perlu dilakukan guna mempertahankan kondisi ketahanan pangan dan sektor pertanian. Penelitian ini bertujuan menganalisis mengenai pengaruh persepsi masyarakat, usia, pendidikan, dan ketersediaan lahan terhadap tingkat partisipasi masyarakat terkait regenerasi petani dan mengkaji program kerja pemerintah daerah dalam upaya regenerasi petani di Kabupaten Boyolali. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah penelitian mix method yang menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Sumber data penelitian berasal dari data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan analisis linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel x terhadap y. variabel Y penelitian berupa tingkat partisipasi masyarakat terkait regenerasi petani dan variabel X berupa persepsi masyarakat, usia, pendidikan, dan ketersediaan lahan. Hasil penelitian ini menunjukkan persepsi masyarakat dan ketersediaan lahan dalam mempengaruhi partisipasi terkait regenerasi petani, namun usia dan pendidikan tidak mempengaruhi partisipasi terkait regenerasi petani. Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali mempunyai empat program dalam menangani krisis regenerasi petani yaitu memberikan kemudahan akses teknologi, bantuan dan jaminan, program smart farming, dan penyuluhan rutin, namun upaya tersebut masih belum dapat menangani krisis regenerasi petani karena adanya kendala sulit mengubah persepsi masyarakat mengenai pekerjaan petani dan penyuluhan yang cakupannya belum luas.