Abstrak


Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 dalam Rangka Peningkatan Kemampuan Produktif Siswa serta Daya Serap di Dunia Industri (Studi Kasus di SMK Sakti Gemolong)


Oleh :
Rudy Setyo Hartanto - K1503036 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui langkah-langkah yang ditempuh oleh Sekolah Menengah Kejuruan dalam meningkatkan kemampuan produktif siswanya dalam rangka implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000. (2) Untuk mengetahui apakah lulusan yang dihasilkan telah relevan dengan kebutuhan industri pada saat sekarang ini. (3) Untuk mengetahui faktor penghambat beserta penyelesaiannya dalam meningkatkan kemampuan produktif siswa SMK. Sejalan dengan tujuan penelitian di atas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sumber data diperoleh dari wawancara informan, dokumen dan arsip serta observasi lapangan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu dengan memilih informan yang dianggap mengetahui informasi sesuai permasalahan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif yang mencakup tiga komponen yaitu sajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Langkah yang ditempuh oleh SMK Sakti telah berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan : (a) Dalam meningkatkan kualitas SDM pendidik, sekolah telah mengirimkan para guru produktif dalam diklat dan magang ke DU/DI. (b) Metode atau strategi yang digunakan yaitu dengan memberikan pemahaman kepada siswa tentang ruang lingkup belajarnya, melakukan pemantauan terhadap siswa, kemudian melaksanakan evaluasi dalam proses belajar. (c) Sarana prasarana sudah disesuaikan dengan perkembangan teknologi. (d) Terdapat target pencapaian kurikulum yang berisi analisis materi di tiap-tiap akhir pembelajaran. (e) Standar penilaian untuk program produktif mengacu pada sistem penilaian sikap (afektif) 10 %, pengetahuan (kognitif) 20 %, dan keterampilan (psikomotor) 70 %. (f) Menjalin kerja sama dengan DU/DI dalam bentuk pelaksanaan prakerin dan penyaluran tamatan. (2). Keterserapan tamatan di industri menurut sekolah sudah relevan meskipun masih ada yang dijadikan kajian, hal ini dibuktikan dengan : (a) Tingkat partisipasi lulusan mencapai 41 ?ri target yang semula 40 %. (b) Tingkat ketersesuaian bidang keahlian tamatan dengan lapangan kerja tidak bisa 100%. (c) Rentang waktu siswa tamat dengan memperoleh pekerjaan juga tergantung kebutuhan dari DU/DI. (3) Hambatan yang ditemui meliputi : (a) Waktu pelaksanaan diklat para guru berbenturan dengan kegiatan sekolah dan unit kerja masing-masing. (b) Jumlah peralatan praktek tidak sebanding dengan siswa yang menggunakannya. (c) Pemahaman siswa tentang materi UKK masih kurang. Adapun cara mengatasinya adalah : (a) Penjadwalan bagi guru yang mengikuti diklat. (b) Mengoptimalkan sumber dana yang ada dan aktif dalam mengajukan bantuan dalam pengadaan peralatan. (c) Guru memberikan pengarahan kembali agar siswa dapat mengetahui langkah selanjutnya. Saran dari penelitian ini adalah: (1) Dengan SMM ISO 9001 : 2000 yang telah diberlakukan diharapkan komponen sekolah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan memprioritaskan pelayanan pelanggan (siswa) sebagai dasar utama untuk menghasilkan lulusan (SMK) yang unggul. (2). Pihak sekolah maupun guru diharapkan untuk lebih up to date dalam memberikan informasi kepada siswa tentang perkembangan teknologi dan industri diluar terkait SMK sebagai pencetak teknisi tingkat menengah. (3). Dengan adanya Bursa Kerja Khusus (BKK) diharapkan siswa tidak berkompetisi dalam hal prestasi saja, akan tetapi dalam mengambil kesempatan yang diberikan oleh DU/DI untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahliannya. (4) Untuk penelitian selanjutnya sangat baik apabila terdapat informasi dari industri (eksternal) supaya dapat mendukung informasi yang diperoleh dari sekolah.