Penurunan pendapatan pada Usaha Kecil dan Menengah sektor Pariwisata di Kota Tanjungpinang menjadi alasan pentingnya dilakukan penelitian ini. Pentingnya meningkatkan Kinerja Keuangan dengan melakukan Inovasi dan Digitalisasi sehingga penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh Maklon, Packaging, Networking, Kreasi dan Diversifikasi terhadap Kinerja Keuangan dengan Digitalisasi sebagai Variabel Moderasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dari wawancara, serta laporan keuangan tahunan Usaha Kecil dan Menengah sektor Pariwisata di Kota Tanjungpinang tahun 2022. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah Usaha Kecil dan Menengah sebanyak 273. Pengolahan data menggunakan statistik deskriptif, regresi data cross section, robustness test dan uji beda dependen sampel t test. Penelitian ini menghasilkan penggabungan Teori Inovasi Terbuka dan Teori Inovasi Disruptif serta pengukuran yang berbeda dari variabel Independen yaitu dengan menggunakan skala rasio yang membuat hasil penelitian lebih real dan tidak subjektif. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa terdapat pengaruh positif Maklon, Packaging, Networking, Kreasi dan Diversifikasi terhadap Kinerja Keuangan. Hasil uji Interaksi dalam penelitian ini variabel Digitalisasi memperkuat pengaruh Maklon, Packaging, Diversifikasi, Kreasi terhadap Kinerja Keuangan, dan Digitalisasi memperlemah pengaruh Networking terhadap Kinerja Keuangan. Hasil uji Robustness Test dengan membagi sampling objek penelitian sektor Pariwisata menjadi Bidang kerajinan dan Bidang Kuliner memberikan hasil yang sama sehingga hasil yang didapat menjadi lebih terbukti. Hasil uji Anova menunjukan bahwa terdapat perbedaan Kinerja Keuangan bidang kuliner dan bidang kerajinan Usaha Kecil dan Menengah di Kota Tanjungpinang. Hasil penelitian ini disarankan bagi UKM untuk melakukan kerjasama dengan pihak Pemerintah dan pihak Tour & Travel, agar proses kerjasama yang dilakukan lebih tepat sasaran karena UKM bidang Pariwisata sangat erat kaitanya dengan kedua pihak tersebut. Kata