Annisa Fitriana. K1320008. ANALISIS KEMAMPUAN NUMERASI SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SETIPE AKM (ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM) BERDASARKAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA SMK NEGERI 4 SUKOHARJO. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Juli 2024.
Kemampuan numerasi merupakan kemampuan yang penting untuk dimiliki siswa tapi pada kenyataannya kemampuan numerasi siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Siswa dengan kecerdasan berbeda memiliki cara berpikir yang berbeda dalam menyelesaikan masalah sehingga terdapat kemungkinan bahwa siswa dengan kecerdasan yang berbeda memiliki deskripsi kemampuan numerasi yang berbeda pula. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan numerasi siswa pada kelas 11 di SMK Negeri 4 Sukoharjo berdasarkan kecerdasan majemuk dalam menyelesaikan soal setipe AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) pada konten aljabar dan geometri. Penelitian ini dibatasi pada tiga kategori kecerdasan majemuk, yaitu kecerdasan linguistik, matematis logis, dan spasial. Subjek yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh tiga subjek dengan kecerdasan linguistik, dua subjek dengan kecerdasan logis, dan tiga subjek dengan kecerdasan spasial. Data pada penelitian ini diperoleh dengan metode angket, metode tes, dan wawancara. Uji validitas data dilakukan dengan triangulasi metode, yaitu dengan menggunakan data kemampuan numerasi dari hasil tes dan hasil wawancara siswa. Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa subjek dengan kecerdasan matematis logis mampu menguasai ketiga indikator kemampuan numerasi, yakni menggunakan angka dan simbol untuk menyelesaikan masalah, menganalisis informasi dalam berbagai bentuk, dan membuat kesimpulan. Subjek linguistik mampu menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk, sebagian besar subjek linguistik juga mampu membuat keputusan; meskipun demikian, sebagian besar subjek linguistik verbal tidak mampu menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol untuk memecahkan masalah. Subjek spasial visual mampu menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol dan menganalisis informasi yang ditampilkan dalam bentuk yang beragam, tapi sebagian besar subjek spasial tidak mampu menafsirkan hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan.