Muna Salsabila K1520047. PEMANFAATAN ABU BATU DAN BATU SPLIT
SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT HALUS PADA PAVING BLOCK
TINJAUAN SECARA EKONOMIS. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Maret 2024.
Pembuatan paving block pada penelitian ini memanfaatkan abu batu dan
batu split sebagai pengganti sebagian pasir. Penelitian ini bertujuan untuk (1)
Mengetahui kuat tekan paving block dengan variasi abu batu 20%, 25%, dan 30%
serta batu split 60?ri berat pasir. (2) Mengetahui daya serap air paving block
dengan variasi abu batu 20%, 25%, 30%, dan batu split 60?ri berat pasir. (3)
Mengetahui variasi abu batu dan batu split yang dapat menghasilkan paving block
yang memiliki kuat tekan maksimal dengan daya serap air minimal. (4) Mengetahui
paving block dengan bahan penyusun semen, pasir, abu batu, dan batu split dilihat
dari tinjauan secara ekonomis. Perbandingan antara semen dan pasir yaitu 1 : 5,4
dan FAS yang digunakan sebesar 0,41. Pengujian kuat tekan dan daya serap air
dilakukan ketika paving block berumur 28 hari.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan
eksperimental. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berdimensi 20 x 10 x 8
cm sebanyak 24 sampel. Pengujian kuat tekan dan daya serap air berdasarkan SNI
03-0691-1996. Hasil penelitian ini adalah (1) Kuat tekan maksimal pada variasi abu
batu 20%, 25%, 30% serta batu split 60% dihasilkan dari variasi abu batu 25?n
batu split 60% yaitu 21,663 MPa, 21,174 MPa, dan 21,834 MPa termasuk dalam
mutu B berdasarkan SNI 03-0691-1996. (2) Daya serap air minimal pada variasi
abu batu 20%, 25%, 30% serta batu split 60% dihasilkan dari abu batu 25?n
batu split 60% yaitu 6,11% termasuk mutu C menurut SNI 03-0691-1996. (3)
Pembuatan paving block dengan variasi abu batu 20%, 25%, 30% serta batu split
60?pat menghasilkan hasil yang optimal yaitu pada variasi 25?u batu dan
60?tu split. (4) Paving block dengan bahan penyusun semen, pasir, abu batu,
dan batu split dinilai lebih ekonomis karena dapat menghasilkan kuat tekan tinggi
dengan biaya produksi yang relatif murah.