Produksi padi sering terganggu oleh perubahan cuaca dan serangan hama, termasuk tikus sawah (Rattus Argentiventer). Metode tradisional seperti racun tikus dan jebakan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan penggunaan alat elektronik otomatis berbasis mikrokontroler untuk mengusir hama tikus. Alat tersebut menggunakan gelombang ultrasonik untuk mengganggu pendengaran tikus. Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah untuk mengembangkan sistem monitoring dan deteksi hama tikus yang ditujukan untuk menangani masalah-masalah terkait hama yang dihadapi oleh petani padi. Pengembangan alat ini juga memberi manfaat seperti meningkatkan keamanan dengan memberikan informasi waktu serangan hama secara otomatis seperti monitoring suhu dan kelembapan.
Pengembangan sistem monitoring dan pendeteksi hama menggunakan metode Research and Development (R&D) yang memiliki beberapa tahap yaitu mulai dari Analisis kebutuhan, perancangan sistem, pengembangan sistem, uji coba, dan evaluasi. metode tersebut digunakan karena proses pengembangan sistem dan alat memerlukan keberlanjutan riset agar mencapai sistem yang sesuai dengan kebutuhan. Setelah melalui banyak uji coba, barulah evaluasi dilakukan terhadap sistem dan alat yang telah dibuat untuk dapat diterapkan di lapangan.
Hasil pengembangan terhadap sistem monitoring dan alat pendeteksi hama berbasi Internet of Things (IoT) menunjukkan bahwa alat dapat melakukan deteksi gerakan pada lingkungan yang sejenis dengan lahan padi dan secara otomatis mengeluarkan suara untuk mengusir tikus. Selanjutnya data dari sensor suhu dan gerak pada alat berhasil ditampilkan pada layar monitoring secara langsung dan disimpan pada database secara berkala. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem dan alat untuk mengusir hama tikus berbasis Internet of Things (IoT) berhasil dibuat dan siap digunakan.
