Abstrak


Pengembangan Desain Batik Majapahit dengan Sumber Ide Vegetasi Era Majapahit - Padma


Oleh :
Vanda Noor Haliza - C0920049 - Fak. Seni Rupa dan Desain

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Sejarah Kerajaan Majapahit dan kekayaaan ragam visual peninggalannya. Kerajaan Majapahit sebagai Kerajaan Hindu terakhir di Semenanjung Malaya, yang memiliki wilayah teritorial yang luas dan mencakup hampir seluruh Nusantara. Majapahit yang merupakan kerajaandigdaya yang pernah bertahta di Nusantara, telah memperkuat tradisi dan kebudayaannya mengakar di wilayah Nusantara, termasuk salah satunya ialah seni membatik (Wulandari, 2011 :11). Hiasan Teratai dalam seni hias kerajinan, arca, dan bangunan suci masa Majapahit mendapatkan tempat khusus dalam pembentukan karakter kesenian Majapahit. Sehingga perancang memilih visual Padma sebagai motif utama untuk pengembangan Batik Majapahit. Tujuan perancangan ini adalah menghasilkan eksplorasi visual pengembangan desain Batik Majapahit untuk memperkaya keberagaman motif Batik Majapahit, pengoptimalan kembali pewarnaan alam pada produk perancangan, dan mendapatkan kebaharuan perancangan desain menggunakan konsep kolase dengan teknik stilasi dari motif dengan sumber ide Vegetasi era Majapahit-Padma. Perancangan ini menggunakan metode Bram Palgunadi yang melewati 3 proses,yakni proses eksplorasi, proses ekstraksi, serta titik terminasi. (Palgunadi, 2007:266-268) Hasil perancangan ini dapat disimpulkan beberapa hal: (1) Eksplorasi ragam visual pengembangan Batik Majapahit dapat digali dari artefak, arca, perhiasan, dan seluruh warisan Kerajaan Majapahit yang tersebar di berbagai sudut Nusantara. (2) Proses penciptaan dalam pengembangan Batik Majapahit dengan motif utama Padma dengan kebaharuan konsep Batik Panel Kolase bertujuan untuk konservasi budaya Batik Majapahit di Indonesia. (3) Hasil perancangan produk bersifat dinamis mengikuti era sekarang tanpa meninggalkan ornament budaya Kerajaan Majapahit. Temuan Perancang menemukan metode baru dalam pengembangan desain Batik Majapahit setelah melakukan eksplorasi visual pada ragam hias vegetasi dari peninggalan Kerajaan Majapahit sebagai suatu kebaharuan, yakni penggunaan konsep Batik Kolase dengan penggayaan gambar teknik stilasi tanpa meninggalkan karakteristik Batik Majapahit. Kata Kunci : Batik, Majapahit, Padma, Artefak Majapahit, Batik Kolase.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Sejarah Kerajaan Majapahit dan kekayaaan ragam visual peninggalannya. Kerajaan Majapahit sebagai Kerajaan Hindu terakhir di Semenanjung Malaya, yang memiliki wilayah teritorial yang luas dan mencakup hampir seluruh Nusantara. Majapahit yang merupakan kerajaandigdaya yang pernah bertahta di Nusantara, telah memperkuat tradisi dan kebudayaannya mengakar di wilayah Nusantara, termasuk salah satunya ialah seni membatik (Wulandari, 2011 :11).

Hiasan Teratai dalam seni hias kerajinan, arca, dan bangunan suci masa Majapahit mendapatkan tempat khusus dalam pembentukan karakter kesenian Majapahit. Sehingga perancang memilih visual Padma sebagai motif utama untuk pengembangan Batik Majapahit.

Tujuan perancangan ini adalah menghasilkan eksplorasi visual pengembangan desain Batik Majapahit untuk memperkaya keberagaman motif Batik Majapahit, pengoptimalan kembali pewarnaan alam pada produk perancangan, dan mendapatkan kebaharuan perancangan desain menggunakan konsep kolase dengan teknik stilasi dari motif dengan sumber ide Vegetasi era Majapahit-Padma.

Perancangan ini menggunakan metode Bram Palgunadi yang melewati 3 proses,yakni proses eksplorasi, proses ekstraksi, serta titik terminasi. (Palgunadi, 2007:266-268)

Hasil perancangan ini dapat disimpulkan beberapa hal: (1) Eksplorasi ragam visual pengembangan Batik Majapahit dapat digali dari artefak, arca, perhiasan, dan seluruh warisan Kerajaan Majapahit yang tersebar di berbagai sudut Nusantara. (2) Proses penciptaan dalam pengembangan Batik Majapahit dengan motif utama Padma dengan kebaharuan konsep Batik Panel Kolase bertujuan untuk konservasi budaya Batik Majapahit di Indonesia. (3) Hasil perancangan produk bersifat dinamis mengikuti era sekarang tanpa meninggalkan ornament budaya Kerajaan Majapahit.

Perancang menemukan metode baru dalam pengembangan desain Batik Majapahit setelah melakukan eksplorasi visual pada ragam hias vegetasi dari peninggalan Kerajaan Majapahit sebagai suatu kebaharuan, yakni penggunaan konsep Batik Kolase dengan penggayaan gambar teknik stilasi tanpa meninggalkan karakteristik Batik Majapahit.