Abstrak
Pengembangan Bentuk Kebaya Bangaw dengan Sumber Ide Legenda Batoe Tinagat pada Perancangan Adibusana
Oleh :
Nurin Fauhan Anakirin - C0920034 - Fak. Seni Rupa dan Desain
Budaya asing yang masuk ke Indonesia perlahan mengikis eksistensi budaya lokal. Muncul urgensi untuk melestarikan serta mengenalkan Suku Tidung kepada masyarakat, dengan cara mengembangkan busana adat tradisional kebaya bangaw ini ke dalam bentuk yang lebih modern dan relevan agar dapat menarik minat masyarakat sekarang.
Perancangan ini menerapkan metode transforming tradition dengan 7 tahapan yaitu ATUMICS, dengan Artefact yang merupakan objek perancangan dan enam elemen dasar yaitu Technique, Utility, Material, Icon, Concept, dan Shape guna membuat inovasi produk ataupun sistem yang merupakan produk tradisi agar dapat diterima oleh masyarakat modern dengan tetap mempertahankan nilai budaya di dalamnya.
Perancangan ini menghasilkan 9 rancangan busana malam, namun dari 9 rancangan tersebut dipilih 4 rancangan untuk direalisasikan. Berdasarkan perancangan ini dapat disimpulkan bahwa busana adat kebaya bangaw dapat dikembangkan ke dalam perancangan adibusana dengan tetap mempertahankan keunikannya serta sumber ide legenda Batoe Tinagat dapat dijadikan sumber inspirasi dalam merancang motif adibusana agar tercipta eksplorasi terhadap busana adat suku Tidung yang lebih modern melalui tahapan olah visual, olah konstruksi, serta olah permukaan.