;
Food waste adalah salah satu limbah
yang paling banyak dihasilkan oleh masyarakat. Food waste yang tidak
dikelola dengan baik dapat memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan. Food
waste dapat berkontribusi terhadap pemanasan global karena menghasilkan gas
emisi rumah kaca, baik saat diproduksi sampai dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan
Akhir). Kota Surakarta adalah salah satu kota yang menghasilkan food waste dalam
jumlah yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah food
waste di Kota Surakarta, nilai emisi food waste di Kota Surakarta,
perilaku masyarakat Kota Surakarta berkaitan dengan food waste, dan solusi
permalahan food waste di Kota Surakarta. Metode untuk menghitung
jumlah food waste yaitu pengukuran langsung menggunakan neraca,
menghitung nilai emisi menggunakan rumus GWP, dan mendata perilaku masyarakat
menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah food waste Kota
Surakarta yang dibuang sebesar 125,14 ton/minggu dengan rumah tangga sebagai
kluster penyumbang jumlah food waste tertinggi. Nasi adalah kategori food
waste yang paling banyak dibuang. Nilai emisi total/GWP mingguan dari food
waste Kota Surakarta sebesar 177.822,395 kg CO2e dengan rumah tangga
sebagai kluster penyumbang emisi/GWP tertinggi. Nasi memiliki nilai emisi
paling besar. Perilaku masyarakat Kota Surakarta berkaitan dengan food waste
mayoritas tergolong baik. Solusi permasalahan food waste di Kota
Surakarta yaitu 3R, yaitu reduce (pengurangan), reuse (penggunaan
kembali), dan recycle (daur ulang).
Kata kunci: food waste,
emisi, perilaku, Surakarta