Pekerja informal, termasuk driver Gojek, memiliki peran penting dalam ekonomi Indonesia, terutama dalam sektor transportasi, perdagangan, dan jasa. Driver Gojek sering menghadapi masalah seperti kurangnya perlindungan sosial dan ketidakpastian pendapatan. Meskipun demikian, tingkat partisipasi mereka dalam program BPJS Ketenagakerjaan masih rendah. Penelitian ini berfokus untuk mengkaji dampak pendapatan pekerja informal, khususnya driver Gojek, terhadap kepesertaan mereka dalam BPJS Ketenagakerjaan, dengan studi kasus di Kecamatan Jebres, Surakarta.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei dengan metode pembahasan kuantitatif deskriptif. Objek penelitian adalah BPJS Ketenagakerjaan Surakarta. Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, kuesioner dan dokumentasi. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 88 responden driver Gojek di Kecamatan Jebres, Surakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upah memiliki pengaruh signifikan terhadap kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Nilai t hitung sebesar 7.130 dengan tingkat signifikasi <0>
BPJS Ketenagakerjaan telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan partisipasi pekerja informal, termasuk driver Gojek, melalui sosialisasi dan edukasi, serta kolaborasi dengan pihak Gojek. Namun, upaya ini masih perlu ditingkatkan dengan pendekatan yang lebih intensif untuk memastikan bahwa lebih banyak driver Gojek mendapatkan manfaat dari program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.