Abstrak


Analisis Minyak Hasil Pirolisis Variasi Campuran Limbah Tekstil Kain Katun Dan Busa Spons Sebagai Bahan Bakar Alternatif


Oleh :
Muhammad Albarr Ghany Aziiz - K2520048 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi campuran minyak hasil pirolisis limbah tekstil kain katun  dan busa spons berdasarkan kuantitas (volume) dan kualitas (massa jenis, viskositas, nilai kalor, dan flashpoint). Limbah tekstil kain katun  dan busa spons menjadi salah satu masalah limbah yang masih sering diabaikan dan kurangnya pengolahan menjadi sesuatu yang bermanfaat terhadap limbah tersebut. Pemanfaatan limbah tekstil dan busa spons melalui metode pirolisis sebagai bahan bakar alternatif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan proses pirolisis pada suhu 100˚C s.d. 400˚C.  Setiap variasi campuran dilakukan dengan total massa sebanyak 1kg/1000gr dan dilakukan 3 kali percobaan setiap rasio perbandingan dengan rasio 100% : 0%, 75% : 25%, 50% : 50%, 25% : 75%, 0% : 100%. Setelah diketahui kuantitas minyak hasil pirolisis, dilakukan pengujian kualitas (massa jenis, viskositas, nilai kalor, dan flashpoint). Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada-nya pengaruh variasi pada rasio campuran limbah tekstil kain katun  dan busa spons terhadap kuantitas (volume) dan kualitas (massa jenis, viskositas, nilai kalor, dan flashpoint) minyak hasil pirolisis. Konfigurasi terbaik yang paling mendekati dari standar bahan bakar minyak solar, bensin, dan sejenisnya berdasarkan hasil data penelitian yaitu dengan rasio campuran limbah tekstil kain katun  0% : 100% limbah busa spons yang memiliki kuantitas dan kualitas minyak hasil pirolisis paling baik. Berdasarkan data yang diperoleh yaitu dengan menghasilkan minyak hasil pirolisis dengan kuantitas (volume) terbanyak yaitu sebesar 479,66 ml. Hasil kualitas massa jenis (densitas) dengan nilai 1,0088 gr/ml, viskositas dengan nilai 36,16 cP, nilai kalor dengan nilai 7858,49393 kal/gr, dan flashpoint (titik nyala api) dengan nilai 144 ˚C.