Kambing potong merupakan salah satu jenis ternak ruminansia yang memiliki potensi untuk menghasilkan daging berkualitas. Manajemen pemeliharaan kambing potong perlu diperhatikan dengan tujuan untuk meningkatkan produktifitas ternak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tatalaksana penggemukan kambing jawarandu dan analisis usaha di AS Farm. Materi yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu alat tulis, alat dokumentasi, timbangan pakan, kamera, dan alat ukur. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pengamatan secara langsung, wawancara, dan studi pustaka. Hasil yang diperoleh populasi kambing jawarandu 98 ekor dengan. Pakan yang digunakan memiliki rasio 7,4 % konsentrat, 38,5 % ampas tahu, dan 54,1 % silase. Konsumsi pakan dalam Bahan Kering (BK) 773,521 g/ekor/hari, Protein Kasar (PK) 102,082 g/ekor/hari, Total Digestible Nutrien (TDN) 446,137 g/ekor/hari. Model kandang yang digunakan yaitu kandang panggung dengan tipe kandang individu. Produktivitas kambing jawarandu meliputi Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) 56,19 g/ekor/hari, Feed Convertion Ratio (FCR) 13,77 dan Feed Cost Gain (FCG) Rp. 58.886. Biosekuriti yang diterapkan yaitu isolasi, desinfeksi dan sanitasi. Penyakit yang pernah menyerang kambing adalah scabies, pink eyes, dan diare. Limbah dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman. Pemasaran ternak di AS Farm dijual untuk stok rumah makan dan di pasar hewan. Berdasarkan hasil analisis usaha, AS Farm mendapatkan keuntungan Rp 217.670.933, nilai Break Even Point (BEP) rupiah Rp 268.157.289 dan BEP unit sebesar 163 ekor, Benefit Cost Ratio (BCR) 1,38 dan Payback Period (PP) 3,1 tahun. Kesimpulan dari penelitian tugas akhir di AS Farm menunjukan bahwa tatalaksana penggemukan yang dijalankan sudah baik dan analisis usaha yang didapatkan menyatakan bahwa peternakan tersebut layak dilanjutkan.